(UN)DEFINED ARRANGEMENT
.
Chapter Four
By trianianbu
.
.
.
"In the name of God. Would you, Sasuke Uchiha take Hinata Hyuga, to be your wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death. And hereto your pledge her faithfulness?"
"Yes, i do." Sasuke menjawab yakin.
"In the name of God. Would you, Sasuke Uchiha take Hinata Hyuga, to be your wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death. And hereto your pledge her faithfulness?"
"I do." jawab Hinata sambil menangis haru.
Prok..prok..prok 👏👏
Ngakk..ngakk 🐒🐒
Mmmoooo.....🐂🐂
Zztttztttttttt... 🐍🐍
Aawwuuuuu...🐅🐅
Suara riuh tepuk tangan berpadu dengan sorak sorai hewan se-kebun binatang menggema seolah berkata bahwa mereka turut bersuka cita atas bersatunya dua insan yang tengah berbahagia. Sasuke & Hinata.
Di sini, ditengah kebun binatang raya. Disaksikan oleh orang-orang, dan hewan dari mamalia sampai hewan melata. Hari ini, dua detik yang lalu. Sasuke dan Hinata telah SAH menjadi sepasang suami-istri.
"Kedua mempelai dipersilahkan untuk berciuman," lanjut pak pendeta.
Sasuke berbalik kearah Hinata, begitu juga sebaliknya. Sasuke tak dapat menahan senyumnya melihat wajah manis Hinata yang tak ditutupi tudung. Matanya agak memerah karena menangis namun tak sedikit pun mengurangi kecantikannya. Saat mata mereka bertatapan, Hinata menunduk malu-malu lengkap dengan rona merah tipis menghiasi pipi tembamnya.
Sasuke merasa de javu. Seperti inilah Hinata yang baru dikenalnya dulu. Yang membuatnya jatuh cinta sedalam-dalamnya. Bahkan sampai jadi bucin seperti sekarang ini. Yang membuatnya rela meninggalkan wanita-wanita lainnya, bertobat dan menanggalkan status playboy nya selama ini.
Sasuke menggenggam tangan Hinata, menariknya lebih dekat. Mengangkat dagunya dengan jari lalu mendekatkan wajah menipiskan jarak mereka hingga tidak tersisa.
Chup..
Sasuke merasa de javu lagi. Rasa bibir tipis Hinata pun masih sama manisnya seperti saat ia pertama mencobanya dulu. Bahkan setelah ia tak bisa lagi mengitung berapa kali ia mencium Hinata, rasanya tetap tak berubah. Ahh, sudah berapa lama ia tak merasakan rasa manis ini. Sakuke ingin lagi. Mana enak kalau hanya sekali.
Chup..
Chup..
Emnhh..
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)Defined Arrangement
FanfictionSegala kisah tentang Hinata kali ini tidak bisa dideskripsikan. Pairing: tergantung (terserah) author yang terlibat di tiap chapter-nya :v