Chapter Ten

1K 142 9
                                    

(UN)DEFINED ARRANGEMENT

.

Chapter Ten
by KnightVee

.

.

.


Hari ini, nyaris semua yang hadir di pesta pernikahan Itachi dan Konan mengalami sesuatu yang baru pertama kalinya mereka alami.

Suara dangdut yang mengalun dari speaker seketika senyap, kedua mempelai dan keluarga di landa kepanikan saat Hinata mengerang kesakitan di sertai darah yang merembes di kedua kakinya.

Seketika suasanya pun menjadi hening.

.

Hinata baru tau jika ternyata, mengalami kontraksi akan terasa semenyakitkan ini. Perutnya mulas, punggungnya sakit, seluruh tubuhnya lemas, dan pandangannya kabur.

Sasuke memangku kepala Hinata yang terus merintih di kursi belakang, sementara Izaya menyetir mobil menuju rumah sakit. Untungnya Izaya sangat bisa di andalkan dalam situasi seperti ini, ia menyetir dengan cepat, tapi tetap tenang.

Dalam belasan menit mereka sampai ke rumah sakit, Izaya masuk ke sana dan kembali keluar dengan dua orang suster membawa kasur dorong.

Sasuke menggendong Hinata dan meletakkannya di atas kasur, dengan cekatan kedua suster segera mendorong kasur tersebut ke ruang UGD, yang baru Sasuke ketahui bahwa letaknya tepat di depan pintu masuk.

Ia kira mereka akan mendorong melewati lorong-lorong panjang, seperti sinetron yang biasa ibunya tonton.

Sasuke terus menggenggam tangan Hinata, sambil membisikkan kata-kata penenang. Seperti 'yang kuat sayang, ambil napas, aku di sini nemenin kamu. ' meski ia tak tau Hinata bisa mendengarnya atau tidak.

"sakit yank." Hinata berkata lirih di tengah ia memasukkan dan menghembuskan napasnya.

"iya, aku tau, maafin aku udah buat kamu sakit kayak gini." pertama kali dalam hidup Sasuke, ia merasa menyesal telah mempermainkan hati banyak wanita dulu.

Air matanya menetes tatkala melihat keadaan Hinata, bibirnya yang pucat serta keringat sebesar biji jagung yang mengalir di pelipisnya. Beberapa kali Hinata meremas tangannya lemah, seakan mengatakan keasakitannya yang tak bisa terucap lewat mulut.

.

Izaya tidak ikut Sasuke mengantar Hinata ke ruang UGD, ia menunggu keluarga yang lain. Ia dan Sasuke berangkat lebih dulu tadi, sedangkan yang lain masih otewe, terutama Itachi dan Konan, mengingat mereka adalah empunya hajatan, tak mungkin kan para tamu undangan yang masih melongo atas kejadian tadi mereka tinggal begitu saja.

"Izaya, bagaimana keadaan Hinata.?" Neji bertanya dengan cemas, di belakangnya sang paman terlihat tak kalah cemasnya.

"Sasuke membawanya ke UGD, paman, apa golongan darah paman.?"

Meski bingung, Hiashi menjawab "B negative."

"bagus sekali, Hinata melahirkan anak kembar, besar kemungkinan ia akan melahirkan caesar sedangkan darah B negative adalah darah yang langka." Izaya menjelaskan,  ia membimbing Hiashi dan Neji mengikutinya.

.

Sasuke menunggu dengan cemas, seorang dokter masih memeriksa kondisi Hinata. Dokter itu memeriksa dengan serius, tanpa mengatakan apapun pada Sasuke yang menatap cemas.

(un)Defined ArrangementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang