Sebut saja ini kita
Saat dulu masih bersama
Kau bilang bahwa kau kan selalu ada
Nyatanya itu bualan belakaBodohnya aku begitu percaya
Pada angan semu
Yang kau cipta
Dengan penuh gebu disetiap degup dadaTernyata aku salah sangka
Kamu tak pantas untukku damba
Juga tak layak tuk dicinta
masa nanti aku hanya makan dusta?Yang benar saja,
Mana yang katanya setia?
Yang ada kau mendua
Hei, jangan serius!
Ini hanya fiksi belakaVenusera,11 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku Dengan Jarak
PoetryLembaran demi lembar halaman tidak terlalu berkaitan. Hanya bagian dari ungkapan rasa rindu, benci, kecewa, dan hal-hal lainnya yang setidaknya perlu tersenyum saat di kenang.