✨Selamat Membaca ✨
--*--
"Pagi ...!" sapa seorang lelaki yang baru saja melompat dari anak tangga terakhir dan masih menggunakan baju tidur berwarna hitam. Ia menguap, menghampiri sang adik perempuannya yang saat ini sibuk membantu asisten rumah tangga menyiapkan sarapan pagi.
"Kak Rafael udah bangun?" tanya perempuan berambut cokelat terang dengan wajah khas Asia yang ia miliki. Perempuan itu bernama Renatta Angginie Russel. Panggil saja Natta.
"Kamu kayak gak tau aja ... kakak kamu itu gak bakalan bangun kalau gak dibangunin," ucap lelaki itu. Ia adalah saudara laki-laki pertama Natta, bernama Rasya. Seperti biasanya Natta selalu membantu Bi Pon menyiapkan sarapan pagi. Sambil mengenakan seragam sekolah dan dilapisi dengan celemek berwarna merah, tangan putih mulus milik Natta terlihat sangat lihai menggoyangkan spatula itu.
Rasya pun duduk di kursi meja makan sambil membaca surat kabar yang sepertinya sudah dibaca oleh papahnya.
"Tadaaa ... !" sahut Natta berbalik dengan membawa sepiring besar nasi goreng merah yang ditaburi dengan potongan keju berbentuk dadu. Ia tersenyum lebar membuat kedua mata sipitnya tambah sipit dan bisa dibilang hampir tidak kelihatan lagi.
"Beruntung banget Dylan dapat cewek cantik dan pinter masak kayak kamu," goda Rasya kepada adiknya. Ia meraih piring kosong dan mulai mengambil nasi goreng itu sedikit demi sedikit.
Setelah merasa sarapan pagi sudah tersedia di atas meja makan ia pun mengambil dasinya lalu mengenakan dasi itu.
Natta pun bergabung bersama Rasya yang masih mengenakan piyamanya. Tak lama kemudian, papahnya dan Rafael turun dari tangga. Saat ini papahnya sudah siap dengan setelan jas hitam dan kemeja biru muda sedangkan Rafael juga telah siap dengan seragam sekolah yang sama dengan seragam yang dikenakan Natta.
"Tau gak, aku bangun gara-gara aroma masakan yang sangat menggoda ... ." ucap Rafael sambil menarik kursi dan duduk di kursi itu.
"Anak papah yang satu ini emang pinter masak ...," ucap Rudi Russel kepada anak bungsunya sambil mengelus puncak kepala Natta.
--*--
Kali ini Natta sedang duduk manis di jok depan, di samping seorang lelaki bernama Dylando Sergio Tandana. Sambil mendengarkan lagu yang terdengar dari radio mobil, mereka berdua menikmati perjalanan pagi mereka.
Hari ini adalah hari pertama untuk Natta dan Dylan menjalani kembali hubungan mereka yang sempat break satu bulan lebih. Baru 10 jam yang lalu mereka berdua berjanji untuk saling menguatkan dan menjaga hubungan mereka agar tak dipengaruhi oleh para haters .
Sedari tadi wajah Dylan tidak mampu menyembunyikan bagaimana bahagianya dia bisa kembali bersama Natta setelah menjalin hubungan selama enam bulan lebih.
Begitu juga dengan Natta. Ia merasa bahwa bunga-bunga di dalam hatinya sedang bermekaran walaupun bersamaan dengan itu, masih tampak dedaunan oranye yang berguguran.
"Ohiya ..., gimana kabarnya Julian? Dia betah gak, sekolah di sekolah kamu?" tanya Dylan di tengah-tengah ia sibuk memperhatikan jalanan yang terlihat sedikit padat.
"Dia mah mau dimana pun fine fine aja. Baru satu bulan lebih di sekolah, dia udah populer tau gak" ucap Natta.
"Oh yah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
T-ISSUE (REVISI)
Teen FictionTISSUE : Teenager ISSUE. Teenagers who need to help self. Seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMA. Mengalami berbagai masalah dari beberapa arah. Persahabatan? Ya cukup beruntung untuk mendapatkan 'beberapa' orang yang benar-benar tulus dan...