"diagnosa"

2.8K 386 25
                                    



"Rose rose. Roseanne park!!!"

Sebenarnya sopan tidak, menggedor-gedor pintu orang lain dan berteriak  marah-marah seperti kesetanan? Tidak. Baiklah, jadi tidak boleh ditiru, biarkan orang rupawan saja yang melakukannya.

Taehyung masih saja sibuk menggedor tanpa lelah dengan sebelah tanganannya yang bebas  menggenggam erat jemari lisa. Sang gadis yang memang tak tahu menahu hanya diam memperhatikan sekitar. Mengamati lingkungan yang begitu asing di matanya, dan juga aneh. Aneh kenapa? Ia memandang sengit sebuah patung bocah lelaki yang berdiri ditengah-tengah taman, didampingi sekumpulan bunga matahari yang memang sedang mekar karena ini tepat jam dua belas siang. Jadi bayangkan saja, ditengah terik begini, namun taehyung dengan seenak hati berteriak tanpa henti. Astaga pemuda ini. tapi untunglah, mereka tinggal dikomplek perumahan yang sepi, aman, dan damai.

"Astaga, oppa!!!" membuat taehyung menutup kedua telinganya sendiri. Teriakan yang di remix dengan suara merdu itu benar-benar membuat atensi lisa berpusat kearahnya. seorang wanita dengan rambut yang dicepol sembarang, tiba-tiba menyembul dari balik pintu yang sebelumnya diketuk oleh taehyung, tunggu sebentar, bukan ketuk, tapi gedor.

"Ayo!" taehyung menerobos sembari menarik tangan lisa tak sabaran, menyisakan tatapan aneh dari rose.

“Sebenarnya, oppa ini kenapa? Siang bolong malah cari ribut dirumah adik sendiri” sarkas wanita yang mewarnai rambutnya blonde. Meskipun begitu, ia tetap membawakan dua gelas tinggi air dingin untuk mereka. “lice, bisa tidak kau berikan dia jatah agar diam. Jadi alien itu harus tahu waktu, untung jimin sedang tidur” dengusnya seraya menampar lengan lisa dengan refleks.

“sudahlah diam, aku kesini untuk menanyakan sesuatu.”liriknya pada lisa lalu melanjutkan. “Kau kan ahli psikologi, coba periksa dia. Mungkin mentalnya terganggu karena kecebur danau kemarin” ya, bagaimana ya. Ekspresi taehyung itu sudah sangat menjelaskan betapa jengkel, kesal, juga geram terhadap lisa. Apalagi, istrinya sekarang malah bermain dengan yeontan—anjing milik rose dan jimin.

“Hah, jadi kau memintaku untuk memeriksa istrimu sendiri agar memastikan bahwa mentalnya tidak terganggu? Wah-wah wah” geleng rose “Dengan kata lain kau mengatainya gila”

Perkataan adiknya barusan, membuat taehyung meremat surainya asal. Ia masih terus berpikir, bagaimana bisa rose dapat menyelesaikan pendidikan strata duanya di universitas seoul lima tahun lalu. Bodohnya terlalu mengakar dalam diri rose.

“aku bercanda oppa,hahahaha” tawanya pada taehyung, tapi maniknya malah terfokus pada lisa.

"loh, lice. Kau kan tidak suka anjing, kenapa main sama yeontan?” namun, bukannya menjawab pertanyaan rose, lisa malah membawa hewan tersebut kepelukannya. Berjalan kearah mereka lalu duduk disamping taehyung.

“Kita bawa pulang ya, aku suka dia” tolong lah, pernyataan lisa barusan membuahi keterkejutan pada kakak beradik itu. Bahkan kalau tidak sadar, rasanya rahang rose terasa akan jatuh kebawah. Kenapa semua terkejut? Karena mereka tahu bahwa lisa alergi hewan berkaki empat kecuali kucing. Tangannya akan gatal jika terendus hidung anjing. Yang taehyung tahu pun, lisa memang sangat anti jika ada anjing disekitarnya. Tapi sekarang apa?

Taehyung menyenderkan punggungnya lemah. Ada sesuatu yang terjadi pada lisa. Dan menurut rose juga sama dalam benaknya. Wanita itu menyempil disela kakak dan iparnya untuk bisa duduk diantara mereka. Taehyung membiarkan, beralih pada sofa yang sebelumnya diduduki rose. Sedikit meneguk air dinginnya dengan paksa. Tenggorokannya kering, dan masalah ini membuat otaknya juga kering.

Wake me up Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang