Kaset Rusak

68 10 0
                                    

Suara jangkrik terdengar sangat nyaring pada malam hari, ia masih terjaga dalam tidurnya setiap malam dirinya tenggelam pada pikirannya yang suram. Ia terduduk di kursi kayu di samping ranjangnya lalu membuka layar laptopnya, kata demi kata ia tulis untuk meluapkan isi kepalanya yang berisik. Bayangan sosok itu selalu muncul di kepalanya, seseorang yang dia temukan pada tiga tahun yang lalu. 

Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Mengapa kamu selalu hadir dalam pikiranku?

Sudah tiga tahun berlalu sejak sosok itu meninggalkannya ia mencoba menjalani kehidupannya yang normal, karena dia tahu bahwa hidupnya akan terus berjalan. Setiap hari ia bangun dengan acuh tak acuh, tidak semangat, tidak sedih, hanya ada rasa kosong yang selalu menggerogoti jiwanya. Bagaimana tidak, ia telah kehilangan sebagian dari dirinya. 

Kemudian pertanyaan lain muncul dalam benaknya.

Bagaimana caranya untuk melupakanmu?

Ia selalu bertanya tanya setiap malam. Apakah ada cara untuk melupakannya? Selama tiga tahun terakhir dia menunggu jawaban yang tidak pernah ada jawabannya.

Aku merindukanmu!

Dengan sangat tiba-tiba perasaan rindu itu selalu menghantuinya, menerornya setiap malam. Ia merindukan sosok rumahnya yang selalu memberikan rasa hangat, nyaman, dan bahagia. Tolong sadarlah! Ia mencoba menyadarkan dirinya untuk kembali pada kenyataan bahwa sosok yang dia idam idamkan telah meninggalkannya. Atau mungkin tanpa dia ketahui rumah itu telah ditempati oleh penghuni baru.

Aku harus melepaskanmu!

Aku harus melupakanmu!

Aku harus merelakanmu!

Ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengikhlaskannya, walaupun terasa sangat pahit. Ia tersadar bahwa ada beberapa hal didunia ini yang tidak bisa dipaksakan. Tanpa disadari air matanya menetes membasahi pipinya, perlahan dengan perasaan yang amat sangat sakit menghantam dadanya ia tertidur dengan membawa kenyataan pahit dalam mimpinya.

Aku, Manusia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang