Dua

20 3 0
                                    


   Seperti biasa Adena berangkat pagi ke sekolah karna ia tak ingin telat atau melihat tatapan sinis orang lain kepadanya. Namun, lain di kelas XII IPA 1, siswa-siswi di kelas ini ramah kepadanya beda di kelas sebelumnya yang membuat Adena enggan untuk bersekolah. Adena duduk di kursi dan memegang sebuah novel yang di berikan Ara kepadanya sebelum pamit untuk pergi ke kelasnya. Namun, Adena tidak membacanya ia malah melamunkan hal lain.

"De, Ade... ikut gue,kita di suruh bawa buku paket ke perpus"

   Adena kaget, spontan berdiri dan novel yang sedang dia pegang terjatuh.

"De, lo kenapa?"

"Hah apa? Engga gue sehat ko, lo barusan ngomong apa?"

"Lah gue kira lo denger tadi gue ngomong apa"

"Emang lo barusan ngomong apa?, sorry gue lagi ngelamun"

"Yaelah lo de, kita di suruh bawa buku paket ke perpus"

"Kenapa gak sama Tomy?"

"Males, gue mau sama lo," gumam Farel

    Adena menghela nafas pasrah lalu pergi bersama Farel menuju perpustakaan.

---------------

(Di koridor)

"De, lo balik sekolah ada acara gak?"

"Gak tau"

"Emm lo..."

"Udah gak usah nanya, males jawab gue," potong Adena

"Yaelah jutek lo"

"Bomat"

     Sesampai di kelas Adena dan Farel menyimpan setumpukan buku paket yang di bawanya di atas meja. Lalu pergi menuju kursi masing masing. Tak lama, Tomy datang dan duduk di samping Adena sambil memaikan gitar.

"De nyanyi dong," ucap Tomy memecah keheningan

"Gak bisa"

"Ouhh masa sih"

"Beneran"

"Gue gak percaya"

"Oh lo, tadi kemana?"

"Gue ke kantin, emang kenapa?"

"Bukannya bantuin bawa buku malah ke kantin"

"Yaudah maaf kenapa sih jutek amat, nyanyi dong de"

"Gak, minggir lo gue mau keluar dulu"

"mau kemana de?"

"Bukan urusan lo"

"Bentar lagi masuk de"

"Bodo amat, bentaran ko"

---------------

Kringgg...
   Bel pulang sekolah berbunyi

  Semua siswa siswi di kelas sudah membubarkan diri masing masing, dan hanya tersisa Adena dan pak Dodi di kelas.

"Adena kenapa kamu belum pulang?"

"Mau pak, lagi nunggu jemputan"

"Oh... Di jemput, ya udah bapak pergi ke ruang guru dulu ya"

"Iyaa pak"

   Adena tersenyum kepada pak Dodi saat ia meninggalkan kelas, kini hanya Adena sendiri di dalam kelas, memasang earphone lalu mendengarkan lagu favoritnya yaitu BTS - Boy Whit luv.

Tap... Tap... Tap...

   Suara ketukan sepatu semakin mendekat dan semakin jelas, seorang pria berpostur tubuh tinggi dan gagah, dengan tinggi
170 cm, bersuara tegas namun halus, memiliki tatapan tajam membuat siapa saja yang melihatnya akan terdiam.

"Adena Shabrina Putri"

   Mendengar namanya di sebut sang pemilik nama melepas earphone yang menempel di telinganya, lalu menatap sang penyebut nama.

"Ada apa?"

"Lo ngapain masih disini?"

"Gue nunggu jemputan"

"Lo sendiri?"

"Engga, gue berdua"

"Lo bareng siapa?"

"Sama lo, lo siapa dan kenapa tau nama gue?"

"Hahah lucu lo, oh kenalin gue Raka William Argi. Panggil aja Raka atau terserah lo, gue tau nama lo karna gue liat name tag di baju lo"

"Kaka"

"Hah?"

"Gue panggil lo Kaka bisakan?"

"boleh deh"

Ting!!!

"Bentar, sopir gue ngechat"

Mang Koko

Neng maaf mamang gak bisa jemput mau nganter mama neng ade ke kantor,kalo nunggu takut lama pulang sama temen aja ya, kalo gak naik taksi

Ade

Gakpapa mang, Ade bisa pulang naik taksi

"Kenapa?"

"Bukan urusan lo," gumam Adena

"Gue anter mau?"

"Hah?"

"Gue anter mau gak?"

"Lo anterin gue pulang gitu?"

"Kenapa gak mau?"

"Hey, gue sama lo itu gak kenal, udah mau anter pulang aja"

"Yaelah gak bakal gue apa apain kali"

"Ogah," ketus Adena

   Adena beranjak dari kursi lalu pergi meninggalkan kelas dan seseorang di dalamnya.

"Dingin banget sih jadi cewe," ketus Raka

"Bodo amat"

***
Jangan lupa vote and comment...

See you next part.
Tinggalkan jejak

-GIE

Rakad [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang