Hari terakhir dalam minggu ini memang sangat di tunggu oleh semua pelajar. Namun, tidak untuk Adena hari minggu menurutnya sama saja dengan hari lainnya. Ia melihat jam di atas nakas yang menunjukkan jam 9 pagi dengan banyak buku di hadapannya. Tugas yang ada tidak membuat Adena mengeluh, ia memang tidak suka menumpukkan tugasnya atau mengerjakan dadakan saat di kelas.
"Adena...!!!" panggil mamah dari bawah membuat Adena sontak terkejut
"Iyaa... mah..." jawab Adena dan langsung turun menuruni anak tangga dengat cepat
"Hmm... bau apa nih? mamah mau bikin kue," ucap Adena saat sampai di dapur
"Iya mamah mau bikin kue tapi bahannya kurang"
"Tumben bikin kue ada acara apa ma?"
"Itu katanya ada tetangga baru di sebrang rumah kita"
"Hmm gitu"
"De kamu beli bahan buat kue dong," ucap mama menyodorkan secarik kertas dengan list bahan yang akan di beli.
"Okey mah, tapi bentar Adena ganti baju dulu"
"Yaudah gih sana"
Adena berlari kecil menuju kamarnya tak perlu waktu lama Adena berganti pakaian, ia pamit lalu melajukan sepedahnya.
----------------
Setelah sampai didepan mini market segera Adena menuju parkiran untuk memarkirkan sepedanya. Dan segera memasuki mini market.
Segera saja Adena menuju tempat yang iya tuju mengambil beberapa bahan lalu menuju barusan es krim. Namun...
Dug..!
"Aww.." rengeh seorang anak laki laki
"Gapapa de?" tanya Adena sambil mencoba membangunkannya
"Aku gapapa ka, maaf udah nabrak kaka"
"Kamu sendiri?"
"Aku sama abang ka"
"Abang kamu kemana? kenapa kamu sendiri"
---------------
setelah beberapa menit mengambil cemilan, Raka mencari adiknya yang tadi sempat berlari menuju jajaran es krim. Saat melihat adiknya sedang berbicara dengan orang lain Raka mengerutkan alis kebingungan.
"Dek?" panggil raka sambil menghampiri kedua orang tersebut, seseorang yang di panggilnya hanya menengok lalu tersenyum.
"Udah beli es krimnya?" tanya Raka tanpa memerhartikan orang yang di sebelahnya
"Ini mau bang"
"Yaudah mau beli yang mana?"
"Yang ini aja, kaka mau beli juga kan?"
"Ah iyaa," jawab Adena spontan
"Hah? ngapain lo?" tanya Raka setelah sadar ada kehadiran Adena di sisinya
"Keliatannya?"
"Lo ngapain sama adek gue?"
"Gue mau beli es krim, cuma gak sengaja anak ini nyenggol gue"
"Hah? dek kamu gapapa? ada yang luka?" tanya Raka tanpa henti "Gak berdarahkan?"
Adena yang melihat itu hanya kebingungan dengan sikap pria di hadapannya. "Cuma kesenggol doang kale, nanyanya udah kaya ketabrak mobil mobilan aja," gerutu Adena dalam hati.
"Gapapa bang, Dimas aja yang salah"
"Kamu lain kali jangan lari lari, bahaya"
"Iyaa... abang gak lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakad [Hiatus]
Teen Fiction12.05.2020 Banyak yang bilang, pertemuan pertama itu adalah kebetulan. Jika memang seperti itu bagaimana cara menjelaskan dengan pertemuan pertemuan yang selanjutnya? Apakah itu masih bisa di sebut kebetulan? Saling menjauhkan diri, dan menjauhkan h...