- Sesabar Mendaki -

17 1 0
                                    


"Halo..Iyaa kak?"

"Kamu mau ikut gak nanti Minggu depan hiking ke gunung Rinjani?" Tanya seseorang di seberang sana.

"Aduh mau banget kak tapi Minggu depan gue gak bisa, soalnya gue baru pindah sekolah lagi, banyak pelajaran yang harus gue kejar buat semester ini. Paling bisa nanti kalo pas libur sekolah." Yasmin sambil berjalan ke arah gerbang.

"Ohh kamu pindah sekolah lagi? Disekolah mana? Pasti gara-gara sering bolos buat hiking hehe." Canda Sean.

"Sembarangan enggak lah kak, biasa bokap gue kerjanya pindah-pindah." Jawab Yasmin tersenyum.

"Okee okee.. jadi kamu beneran gak bisa ikut nih?"

"Iyaa kak, sorry banget ya.. kapan-kapan gue ikut lagi deh udah kangen juga sih benernya."

"Kamu kangen kakak?" Tanya Sean percaya diri.

"Hah?! Maksud gue tuh kangen naek gunung.. Haha," Yasmin tertawa garing "udah dulu ya kak."

"Hmm.. okee." Sean pun menutup teleponnya dengan desahan berat.

Yasmin segera memasukan ponselnya kedalam tas namun saat dia melangkah dia di hadang oleh seseorang.

"Lo suka hiking juga ternyata?" Tanya Haykal kepo.

"Iyaa..emang kenapa?"

"Yakin Lo beneran suka muncak? Gak boong kan?" Haykal dengan tatapan meremehkan tetap tidak percaya.

"Ya gak lah, ngapain boong gue."

"Serius Lo? Masa sih?"

"Lo ngapain sih sebenernya, kurang kegiatan apa gimana? Lo nguping ya?"

"Iyaa gue nguping kan gue punya kuping , kalo gue tutupin itu artinya gue gak mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan dong dan gue juga kurang kegiatan makannya gue wawancara elu." Haykal nyengir sambil menepuk pundak Yasmin.

"Emang dasarnya aneh lo ya, Lo wawancara aja tuh mang Amir yang lagi bersih-bersih. Wawancara Lo bakal lebih bermanfaat dan berguna dari pada gue, udah ahh gue mau balik. Awas Lo." Yasmin berjalan meneruskan langkahnya, namun Haykal mampu menahan tangannya. Yasmin menoleh kaget.

"Gue maunya wawancara elu, gimana dong?" Ucap Haykal dengan tatapan serius. Yasmin yang masih mematung pun segera bersuara.

"Lo apaan sih pegang-pegang tangan gue dasar cowo mesum Lo." Yasmin lari setelah melepaskan tangannya yang di tahan Haykal.

"Lah kok cowok mesum.. emang gue ngapain elu woy?" Teriak Haykal tak terima. Lalu terus menggerutu sebal. "Elu tuh yang aneh jutek Lo, galaak Lo."

Haykal sekarang tau siapa yang bisa dia ajak ngobrol tentang alam dan gunung selain Dimas yang kadang sibuk dengan pacar dan kegiatannya sendiri. Namun Haykal harus ekstra sabar mendekati Yasmin, pasalnya dia bukan tipe perempuan yang mudah luluh dengan rayuan gombal, walaupun mendekati sebagai teman Haykal harus hati-hati. Apalagi saat tadi tangannya di tahan, ada kemungkinan dia makin menjauh dari Haykal yang dia tau notabene sebagai playboy.

"Ihh di apain anak baru" kata seorang siswi yang lewat.

"Iyaa gak kapok ya dia jadi playboy." Jawab siswi yang satunya.

Haykal yang mendengar pun langsung berbicara "ehh sumpah gue gak ngapa-ngapain dia kok beneran, dia nya aja tuh yang pengen gue apa-apain." Tangannya sambil membentuk huruf V.

"Ihh gak percaya lagi sama Lo Kal, gak nyangka gue." Dua siswi itu pergi meninggalkan Haykal.

"Ehh ehh tunggu dulu, gue beneran gak ngapa-ngapain. Tamara , Alina tungguin aku." Haykal yang mau mengejar tapi bahunya ditarik oleh Dimas.

"Mau kemana Lo? Lo apain lagi tuh cewek-cewek?"

"Tau Kal, Lo bagi-bagi dah sama kita ya gak Dim?" Dimas melotot ke arah Bono, Haykal ikutan kaget. "Ehh ma.. maksud gue , buat gue bagi-bagi buat gue , Iyaa lupa gue doang jomblo yak, ha ha ha."

"Haha kalem aja Bon, selama Lo temenan sama gua, Lo bakal aman urusan cewek tar gua kenalin buat Lo." Ucap Haykal merangkul sahabatnya itu.

"Lo belum jawab pertanyaan gue Kal."

"Pertanyaan apaan? Emang Lo tadi nanya?"

"Ck..tuh cewek-cewek kenapa lagi pasti Lo sakitin lagi ya?"

"Wetss.. sembarangan lu ngomong, babang Haykal mah mana pernah sakitin cewek, tuh ceweknya aja yang terlalu berharap sama gue." Haykal berkata dengan bangga.

"Susah ngomong sama lu, terus kenapa itu pada lari?"

"Ini semua tuh gara-gara temen lo si Yamin Yasmin itu. Masa dia bilang gue cowok mesum kan gila."

"Masa sih kal? Emang Lo apain dia kan gak mungkin dia tiba-tiba bilang lu mesum." Tanya Bono penasaran. Dimas mengangguk setuju sambil menjentikkan jarinya.

"Iyaa tadi gue tiba-tiba pegang tangannya sih, ya tapii masa gitu doang dibilang mesum." Haykal tetap membela dirinya.

"Ya jelaslah dia bilang gitu elu maen megang di sangkain lu mau ngapa-ngapain dia. Ahh dasar lu Kal." Bono menoyor Haykal.

"Gue kasih tau ya, cewek tuh gak semuanya bisa di deketin dengan cara gitu, apalagi Yasmin dia bukan tipe cewek yang gampang di gombalin, gue tau karena dia sepupu pacar gue dan gue temenan sama dia udah dari SMP."

"Hah? Yasmin sepupunya Oliv maksud lo??" Tanya Bono. Dimas mengangguk.

"Kok beda ya, s Oliv kan baik lembut cewek banget sedangkan s Yasmin udah jutek galak lagi kerjaannya ngegas mulu kaya pembalap, emak nya s Yasmin ngidam Elpiji kalinya."

"Kok Elpiji Kal?"

"Ya Iyaa dia ngegas mulu."

"Hahaha bener juga Lo."

"Udah ayo balik." Ajak Dimas pada Haykal dan Bono.

"Dim, coba kalo Oliv bukan pacar Lo ya, udah gue deketin tuh dia jadi pacar gue." Haykal nyengir. Bono kaget.

"Apa Lo bilang? Coba Lo ngomong sekali lagi?" Wajah Dimas kini terlihat kesal.

"Hahahah santai boy, becanda gua." Haykal dan Bono tertawa melihat ekspresi wajah Dimas.

"Sialan lu kampret." Dimas pun ikut tertawa dan menjitak kepala Haykal.

Begitulah pertemanan anak laki-laki ngawur tapi seru. Kadang di setiap pertemanan itu tidak mesti harus serius dan tidak terlalu banyak bercanda harus pas, seperti Bono yang kocak dan Dimas yang dewasa membuat persahabatan mereka saling melengkapi, termasuk saat ini Haykal yang ingin mempunyai sahabat perempuan yang membuat dia penasaran dan satu-satunya orang yang pas untuk dijadikan sahabat itu adalah Yasmin, anak baru yaah yang dia akui keren perempuan yang hobi nya sama dengannya, jarang sekali dia menemukan perempuan seperti Yasmin.

"Lu nanti bantuin gue deketin Yasmin ya? tuh anak suka hiking juga ternyata jadi gue penasaran sama dia." Pinta Haykal pada Dimas.

"Iyaa emang dia suka hiking, 5 gunung udah dia naekin. Hobinya dari SMP , gue aja ketularan gara-gara dia."

"Waaah keren yaaa s Yasmin. Daebak lah kalo kata K-Popers mah." Bono bertepuk tangan.

"Hahahahaha." Dimas dan Haykal tertawa lepas mendengar upacan Bono si kocak.

"Omongan lo berat bon." Dimas sambil tertawa.

"Iyaa.. Seberat badan lo. Haha." Ucap Haykal.

***


Hey hey hey.. baru update lagi baru ada inspirasi.. semoga suka happy reading guys 😘🤗

Jangan lupa like dan komen Yaa 😍


Melati yang TertinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang