3. Usaha

68 15 2
                                    

Arvan memasuki rumah neneknya. Iya, Arvan tinggal bersama neneknya kadang kala dia menginap dirumah ibunya atau ayahnya. Tapi dia lebih nyaman bersama neneknya.

Dia tidak ingin tinggal bersama ibu tiri maupun ayah tiri. Orang tuanya sudah pisah saat dia masih kelas VIII smp.

Dan sejak saat itu ia tinggal bersama ibunya karena ayahnya menikah lagi atau selingkuh. Dan setahun kemudia ibunya pun menikah lagi. Arvan memutuskan untuk tinggal dirumah neneknya.

"Assalamualaikum nenek Arvan yang cantik dan baik hati kayak Arvan." salam Arvan kepada neneknya yang tengan duduk di sofa.

"Waalaikumsalam, cucu nenek. Sini duduk."

"Iya nek ntar aja ya? Arvan mau rebahan di kasur. Rindu persegi panjang yang empuk itu hehe." cengir Arvan

"Gak kangen nenek gitu?"

"Lah tiap hari ketemu nek."

"Kasur juga tiap hari Van" ucap nenek Arvan seraya terkekeh pelan.

Arvan mencium tangan neneknya lalu pamit untuk ke kamarnya.

Arvan membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur empuk miliknya.

"Baru hari pertama Van, semangat!"

"Btw dia lucu banget tadi, muka nya kesel gitu bete hahaha."

Arvan berbicara dan tertawa sendiri layaknya orang gila.

"Aduh bisa gila gue karena lo, Ra."

"Chat ah!"

Arvan Syw : Hai Ra.

Satu menit.

Dua menit.

Tiga menit.

"Sabar Van."

Lima menit.

Arvan mengecek handpone nya lagi.

"Anjir di read." ucap Arvan seraya bangun dari posisi tidur nya ke posisi duduk di kasur.

"Kasian banget gue."

"Semangat Arvan." ucapnya menyemangati diri sendiri.

Arvan Syw : Ra, tau gak?

Elvira : ?

Arvan Syw : Kata mama gue mimpi itu harus dikejar.

Elvira : so?

"Buset dah ni anak singkat amat tulisannya. Untung sayang." cengir Arvan.

Arvan Syw : mimpi gue itu elu, lo mau kan gue kejar?

Satu menit.

"Yeh anjir dibaca doang, dipikir chat gue koran apa." gerutu Arvan.

Ting!

"Yey di bales."

Elvira : whatever.

Arvan Syw : so inggris lu wkwkw

Arvan mengehela nafasnya. Sudah lima menit menunggu chat nya hanya di read.

"Susah ya deketin dia." lirihnya.

"Keep fighting Arvan!" ucap nya lagi

ArvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang