Reason

745 69 2
                                    

Previous :

"dia sempat mengalami Post Traumatic Stress Disorder. Minho memberitahuku,sudah dua tahun dia mengalaminya,dan selama itu pula Jeongin yang menanganinya" Hyunjin merespon dengan membalikan badanya,lalu menatap lawan bicaranya dalam.

"bagaimana perkembangannya ?,apa dia Histeris ?"

"tidak,dia tidak pernah histeris,dia akan tiba-tiba menangis dalam diam saat mengingat kejadian masa lalunya. Itu yang dikatakan Jeongin" Hyunjin memejamkan matanya,bagaimana dia bisa mendapat ampunan Felix jika dialah penyebab utama trauma yang dialami Felix.

&&&

"Felix,kita harus keruang Auditorium sekarang" Felix mengernyit saat lelaki bebadan besar itu bangkit dari duduknya.

"untuk apa hyung ?"

"ada meeting mendadak,dan kurasa untuk mengenalkanmu juga" Felix menggaruk belakang kepalanya,membuat Woojin semakin gemas dengan pemuda manis itu.

"apa memang seperti itu hyung jika ada dokter baru ?" Woojin mengedikan bahunya lalu menarik tangan Felix

"sudahlah,lebih baik kita kesana. Kau terlalu banyak berpikir" Felix memajukan bibirnya mendengar ucapan Woojin

"Hyung kau menyebalkan" Woojin tertawa setelah menutup pintu ruangan mereka,lalu lengannya merangkul bahu kecil Felix

"Arraseo. mianhae" Felix hanya menggembungkan pipinya kesal.

.

.

Felix mencoba mengalihkan pandangannya saat seseorang dibalik podium itu terus menatapnya sambil terus berbicara. Felix bahkan tidak tau jika Hyunjin sekarang sudah menjadi kepala Divisi di bagiannya. Jadi yang merekrutnya itu Hyunjin, apa hyungnya tidak tau ?.

"Felix-ah,jangan melamun. Hwang Hoejangnim menatapmu" bisik Woojin membuat Felix kembali kealam sadarnya

"maafkan aku hyung" gumam Felix pelan lalu kembali fokus mendengar beberapa penjelasan Hyunjin.

Meeting berjalan cukup lama,setelah membeberkan beberapa poin tentang perubahan peraturan rumah sakit,mereka semua di beri waktu beberapa menit untuk istirahat. Felix tetap ditempatnya ditemani Woojin yang menjelaskan beberapa hal yang kurang dimengerti Felix. Seseorang berperawakan tinggi berjalan mendekati dua orang itu,tangannya menepuk bahu Woojin membuat namja itu menoleh.

"Woojin hyung"

"Jeongin-ah,sejak kapan kau disini ?"

"Jeongin ?" Jeongin tersenyum menatap kedua orang yang duduk didepannya

"Annyeong Felix hyung" Woojin menatap Jeongin bingung. Bagaimana namja ini mengenal Felix

"kau mengenal Jeongin ?" Felix mengangguk lalu kembali menatap Jeongin

"Ne hyung. Dia dok—"

"aku temannya saat di Daegu hyung" Woojin terdiam lalu tersenyum misterius

"ah jadi kalian teman. Ehm Felix-ah,tidak apa-apa jika kau bersama dengan Jeongin dulu ?" dengan cepat Felix menoleh

"memang hyung mau pergi kemana ?" Woojin tersenyum lalu mengusak pelan rambut Felix

"aku harus kekamar mandi sebentar" Felix terdiam sesaat lalu mengangguk. Setelah kepergian Woojin Jeongin beralih duduk disamping Felix

"bagaimana kabarmu hyung ?"

"aku baik. Bagaimana denganmu Jeongin-ah ?" Jeongin menolehkan kepalanya guna menatap Felix lebih leluasa

OurStory : A Mistake  || HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang