1. Iqbaal Dhiafakhri

294 14 2
                                    

Klik ⭐ sebelum baca ya...
Vote! Vote! Vote!
Oke deh,
HAPPY READING💃💃





Bagian 1
_______________

"Bunda! Caca pergi sekolah dulu ya, assalamualaikum!" Salam Caca setelah selesai mengikat tali sepatunya.

"Iya hati-hati loh ca, waalaikumsalam!" Jawab bunda dari arah meja makan.

Gadis yang akrab dipanggil dengan 'Caca' itu memiliki nama panjang Salsabila Rasyqilla Suryana. Gadis dengan hijab putih polos yang menutupi rambutnya. Tinggi nya mencapai seratus enam puluh centi meter. Kecantikan dan bentuk tubuh bak Miss Indonesia itu tentu saja menjadi incaran oleh para kaum adam di sekolah nya. Tapi jangan berfikir bahwa Caca sudah gonta-ganti cowok! Tentu saja jawabannya adalah TIDAK! Caca sama sekali tidak pernah berfikir akan 'berpacaran' di umurnya saat ini, enam belas tahun.

"Loh, kok berhenti motornya?" Ucap Caca saat motor coklat nya mendadak berhenti dipinggir jalan.
"Ya ampun! Gue lupa isi bensin, gimana dong ini? Mana sekolah masih jauh lagi, padahal lima belas menit lagi gerbang pasti ditutup! Nyesel banget gue gak ikut bang Reza tadi!" Ucap Caca dan akhirnya memilih duduk di tepi jalan.

"Ya Allah, kirimkanlah seseorang yang bisa nolong Caca sekarang!" Guman Caca sambil menutup wajah nya dengan telapak tangannya. Sebenarnya bisa saja Caca menaiki taxi yang berlalu lalang didepannya, tapi bunda tidak mengizinkannya dan mau tak mau Caca harus patuh pada bunda nya. Tentu saja dia tak mau jadi anak durhaka bukan?

"Lo Siswi SMA Venus?" Ucap seorang cowok, tentu saja! Suara nya berat, walaupun saat ini Caca sedang menutup wajah nya tapi suara itu masih sangat melekat di ingatannya.

Pelan-pelan Caca mendongakkan wajahnya, memastikan bahwa suara itu bukan ilusinya. Benar! Pemilik suara itu ada dihadapannya sekarang, dia memakai Almamater biru langit sama seperti dirinya. Alis tebal, rahang yang tegas, bola mata seperti tinta spidol itu pasti membuat orang terpesona saat melihatnya walau sedetik.

Klik. Suara jentikan jari didepan wajah Caca membuyarkan lamunannya.

"Eh. I-iya kak," jawab Caca dengan gugup. Belum pernah ia segugup ini, bahkan saat pemotretan untuk majalah terkenal yang sedang menjadi Karir nya saat ini.

"Motor lo mogok?" Tanya cowok itu lagi masih dengan tatapan horor tapi membuat membuat kaum hawa terpesona melihatnya.

"Iya kak. Lupa isi bensin kemaren," jawab Caca sambil membersihkan rok selututnya.

"Yaudah, lo bareng gue aja. Motor lo titip di warung itu terus kunci, biar gue yang urus motor lo nanti!" Ucap cowok itu dan membantu Caca menyebrangkan motor nya yang mogok dan menitipkan nya pada seorang ibu-ibu yang mungkin pemilik warung makan tersebut.

"Ayo!" Ucap cowok itu sambil memberikan helm hitam dan Caca langsung menaiki motor nya yang lumayan tinggi. Caca bisa menyimpulkan bahwa pria yang ada didepannya ini pasti menyukai warna hitam.

Caca baru tiga bulan bersekolah di SMA Venus dan tentunya belum semua orang ia kenal. Terutama cowok tampan yang berada di depannya. Mengapa Caca sangat bodoh tidak mengenal cowok yang ada di depannya saat ini?

Tepat waktu sekali, saat motor hitam merah ini terparkir mulus di parkiran, lonceng berbunyi memekakkan telinga. Jangan bertanya saat kami sudah sampai di sekolah, semua pasang mata mengarah pada kami. Tentu saja! Kami bagaikan seorang Pangeran dan Tuan Puteri yang baru sampai di kerajaan dengan kereta kuda.

SalsabilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang