5. Mading

122 13 0
                                    

Cinta bagaikan angin, tak terlihat namun dapat dirasakan kehadirannya.

Terkadang datang membawa kesejukan, namun tak jarang membawa kehancuran..





Bagian 5
____________

"Lo kenapa dek?" Tanya Reza saat melihat Caca melamun sambil senyum-senyum sendiri.

"H-ha? Gak napa-napa. Oh iya, besok kan libur bang, kita main basket yuk?" Ajak Caca dengan semangat dan tak lupa dengan senyum lebarnya.

Reza mendekat ke arah Caca dan memegang kening Caca seperti ingin tau apakah Caca sakit atau tidak. "Gak panas," gumam Reza dan kembali duduk di tempat nya.

"Lo sakit Ca?" Tanya Reza dan dihadiahi pukulan oleh Caca di lengannya.

"Gue gak sakit! Gue ajak main basket kok malah bilang gue sakit sih?!" Ucap Caca dengan wajah kesalnya.

"Ya habis dulu waktu mau gue ajarin main basket lo bilang, 'Gak deh, itukan mainan cowok bukan cewek! Lagian nanti panas terus keringetan, bauk!' " Ucap Reza dan berbicara mengikuti gaya Caca.

"Yakan dulu bang! Sekarang adek lo ini udah bisa, ya dikit-dikit lah," ucap Caca lalu memakan cemilan keripik kentang yang ada di atas meja.

"Lo di ikut ekstrakulikuler basket disekolah?" Tanya Reza sambil mengganti siaran di televisi.

"Bukan, di ajarin Kak Iqbaal. UPS!" Ucap Caca keceplosan.

"Bodoh banget gue!!! Keceplosan!" Batin Caca merutuki dirinya.

"Lo diajarin Iqbaal main basket? Berarti lo pulang telat tadi karena main basket sama Iqbaal?!" Ucap Reza dan langsung berdiri di hadapan Caca.

"I-iya. Lagian kenapa sih lo pakai marah-marah? Basket doang kok, bukan aneh-aneh!" Ucap Caca tak mau kalah dengan Reza.

"Yakan gue kira---" Belum lagi Reza menuntaskan kalimat nya, sebuah bantal sudah mendarat tepat didepan wajah Reza.

"Lo nething muluk kerjaannya!" Ucap Caca kesal kemudian langsung berdiri.

"Mau kemana lo?" Tanya Reza melihat Caca berdiri.

"Kamar, malas gue liat muka lo!" Ucap Caca dan kini gantian Caca dilempari bantal oleh Reza.

"Dasar emang lo ya? Untung adek gue!" Ucap Reza sambil mengelus dadanya. Caca hanya membalas dengan tertawa sambil menaiki tangga menuju kamarnya.

• • •

Setelah libur sehari dan dihabiskan dengan bermain basket bersama Reza, kini Caca sedang berada di balkon kamarnya menikmati semilir angin malam yang dingin dengan secangkir susu cokelat hangat kesukaannya.

Drt.. Drt..

Hp Caca bergetar dan menyisakan kelap-kelip lampu berwarna kuning di sisi atasnya.

"Kak Iqbaal?" Gumam Caca melihat nama yang tertera di layar hp iphone ten miliknya. Hp ini adalah hadiah ulang tahun ke enam belas Caca tahun lalu dari Reza, dan kini Caca sudah tidak sabar menunggu hadiah-hadiah nya untuk tahun ini, ulang tahun ke tujuh belas nya.

SalsabilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang