[] Prologue []

75.9K 1.4K 12
                                    

                              ♻♻♻

Keluarga Manoban kini sedang mengadakan pesta ulang tahun untuk kedua putri kembar mereka Qinar dan Aqila.

"Mama lihat deh, kado milik Aqila banyak kan Ma?" tanya gadis kecil bernama Aqila itu.

"Wah, iya banyak banget ya kado nya" sahut Iren, Mama Qinar dan Aqila.

"Mama, kok semua orang cuma kasih kado ke Aqila sih? Qinar kok nggak di kasih kadonya ya Ma?" ucap Qinar memelas pada mama nya.

"Ya mana Mama tau, terserah mereka dong mau kasih ke siapa. Kamu gak boleh iri gitu!" ucap Iren acuh pada Qinar yang sudah berderai air mata.

Dengan berat hati Qinar menghapus air mata nya dan berusaha untuk tersenyum kembali. Memamerkan gigi putih yang rapi miliknya. Acara berlangsung cukup lama, hingga moment yang di tunggu tunggu telah tiba, yaitu... Acara meniup lilin.

Qinar dan juga Aqila sudah siap berada di depan kue yang tengah di tancapi lilin yang sudah menyala. Semua tamu undangan yang datang pun bertepuk tangan sambil bernyayi lagu ulang tahun.

"Tiup lilin nya! Tiup lilin nya! Tiup lilin nya sekarang juga! Sekarang ... Juga! Sekarang ... Juga" nyayi serempak para tamu.

Qinar dan Aqila pun meniup lilinnya bersama sama.

"Selamat ulang tahun ya sanyang, emuach..." ucap Irene sambil mengecup kedua pipi cubby Aqila. Manoban, Sang Ayah dari Qinar dan Aqila pun melakukan hal yang sama seperti Iren.

"Papa ayo kita berfoto bersama pa! Ayok!" seru senang Alfaro pada Manoban, papa nya.

Manoban pun menuruti keinginan Anak pertamanya yang bernama Alfaro. Mereka berfoto bersama, mengabadikan moment spesial dengan penuh suka cita.
Semua keluarga sibuk dengan berfoto dan bergurau sendiri, hingga tanpa di sadari telah melukai hati kecil Qinar yang berada di belakang mereka. Qinar merasa tak pernah di anggap oleh keluarga nya, ia selalu di lupakan. Terlupakan, atau bahkan Ia memang tak pernah di anggap ada dalam lingkup keluarganya.

Qinar pikir semua orang hanya ingat kepada Aqila saudara kembarnya, dan akan selalu melupakan Qinar. Air mata Qinar mengalir sangat deras membasahi pipinya. Qinar pun berlari ke arah tangga, ia pergi ke kamarnya dengan tergesah gesah.

Di dalam kamarnya, Qinar menumpahkan semua kekesalan yang ia rasakan dengan cara memeluk boneka kelinci berwarna putih milik nya.

"Mereka melupakan Ku lagi kelinci kecil, Mereka lupa sama keberadaan ku..." ujar Qinar di sela isak tangisnya.

                             ♻♻♻

Tbc.

Vommentsnya Jangan Lupa💋

Next!

My Strong Girl (VERSI LENGKAP DI  DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang