0.00 | kue coklat

4.3K 370 25
                                    

Fantasy!

Au

Tugas yang banyak membuat pemuda berbibir tebal itu harus mendekam diri diperpustakaan begitu lamanya. Mencari sebuah informasi yang berada dibuku-buku kuno yang lumayan tua. Pemuda itu- Hwang Hyunjin namanya harus menahan bau yang amat menyengat dari buku-buku yang ia ambil. Karena ya baunya yang sangat apek sekali. Mau tak mau Hyunjin pun harus memakai buku tersebut untuk mencari sebuah informasi.

Ujian sudah didepan mata, membuatnya harus belajar ekstra keras untuk mendapatkan nilai yang bagus. Ya biasalah, begini. Mahasiswa macam Hyunjin belajar hanya pada saat ujian sudah didepan mata. Dijauh hari malah ia tidak memanfaatkan waktunya dengan baik. Malah Membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna. Jadi sistem semacam SKS lah yang sering Hyunjin pakai.

Lagipula daripada menghamburkan uang terus menerus, lebih baik diam diperpustakaan seperti ini lah. Hyunjin jadi hemat uang, ia hanya perlu mengeluarkan uang yang kecil hanya untuk membeli secangkir kopi dibanding dengan pergi ke cafe bersama teman-temannya yang pasti akan mengeluarkan uang yang sangat banyak.

"Hahh... Bau sekali buku ini. Uhuk uhuk" Hyunjin mengernyit melihat tumpukan buku didepan matanya. Bukan masalah sampulnya yang sudah tua, tetapi baunya lah yang membuat Hyunjin menutup hidung. Bau apek campur dengan bau rak kayu yang sudah tua.

Uh baunya sangat khas sekali. Hyunjin sampai ingin muntah saja mencium baunya. Hyunjin meraih kacamatanya untuk membaca judul buku yang dibawanya tadi. Mata Hyunjin minus, ia tak dapat melihat tulisan kecil jika tanpa kacamatanya. Yah, dan terpaksa Hyunjin harus memakai kacamatanya yang sudah usang itu.

Teman-teman Hyunjin sih bilang kalau ia lebih tampan tanpa kacamatanya. Tapi ya mau bagaimana, jika melihat yang kecil-kecil saja Hyunjin tak sanggup melihatnya dengan jelas. Sangat buram dan berbayang.

Hyunjin memulai menulis essai nya dengan fokus yang sangat tinggi. Dengan sebuah earphone yang terselip di kedua kupingnya-menyenandungkan lagu classic peneman belajarnya akhir-akhir ini. Sebuah relaxing sound piano & guitar. Lama berkutat dengan mengetik dilaptopnya, ia mencium bau yang sangat wangi sekali. Wangi kue coklat yang seperti baru diambil dari pemanggang.

Wanginya enak sekali, membuat perut Hyunjin tiba-tibe serasa kosong. Ia menjadi lapar saat itu. Hyunjin melepaskan sebelah earphone nya lalu mengedarkan pandangannya untuk melihat siapa pelaku yang berani membuat konsentrasi Hyunjin buyar seketika. Hyunjin jadi hilang fokus. Tapi nihil, Hyunjin tidak melihat siapapun diperpustakaan yang sedang ia tempati sekarang ini.

Oh, Hyunjin baru ingat jika dari siang tadi ia memang sendirian diperpustakaan ini. Sedari tadi tidak melihat tuh orang yang berlalu lalang disini. Hyunjin sangat ingat disini hanya ada dirinya dan penjaga perpustakaan sana. Seorang kakek-kakek tua. Hyunjin menghela nafas, berusaha melanjutkan lagi acara mengetiknya. Namun anehnya, bau kue coklat panggang itu semakin terasa dan semakin dekat baunya. Hyunjin dapat merasakan aroma kue coklat itu didekatnya. Dipinggirnya malah.

Ia melirik kepinggir mejanya, dan benar saja. Disana ada sebuah cupcake coklat yang asap kuenya masih mengepul seperti baru keluar dari ovenan. Hyunjin membulatkan mata tak percaya. Siapa yang menaruh kue itu disitu?! Padahal tadi Hyunjin tidak melihat sama sekali kue itu berada dimeja sebelahnya. Bau kue coklat itu semakin menusuk ke indra penciuman Hyunjin. Seolah baunya itu menyuruh Hyunjin untuk segera memakan kue yang nampak masih hangat itu.

Kebetulan juga Hyunjin juga sedang lapar. Mengingat ia belum makan dari pagi. Hanya baru meminum secangkir kopi hitam yang dibelinya dikedai kopi depan kampusnya. Bau kue itu semakin menguar dan wanginya semakin menggiurkan, perut Hyunjin menjadi keroncongan. Ia meneguk ludahnya kasar, tangannya terulur untuk meraih kue tersebut namun diurungkannya kembali.

Hyunjin takut, kue itu ada pemiliknya. Mungkin pemiliknya sedang mengambil buku lain dan menaruh kuenya dimeja. Dorongan kuat semakin membuat Hyunjin tergoda, ia ingin memakan kue itu. Kuenya nampak enak sekali, dengan topping krim coklat diatasnya juga ceri merahnya. Mengundang sekali untuk dimakan. Dengan keberanian penuh Hyunjin menarik cupcake itu kehadapannya.

Ia berjanji jika pemilik kue ini kembali, ia akan mengganti kuenya dengan dua kali lipat. Karena ya Hyunjin juga lapar sebenarnya. Ingin membeli makanan ke depan namun tanggung tugasnya sudah hampir selesai. Kue ini juga sangat menggoda untuk dimakan. Gigitan demi gigitan terjadi, dan Hyunjin merasakan seolah-olah dirinya merasa disurga-kue itu sangatlah nikmat. Coklatnya lumer dimulut.

Rasa manis menguar dimulut Hyunjin. Ia tersenyum, kue ini enak sekali. Namun, lama kelamaan ia merasakan kelopak matanya mulai memberat. Matanya berair menahan kantuk yang serasa tiba-tiba ini. Sekali saja Hyunjin berkedip, tubuhnya tiba-tiba limbung begitu saja. Ia tertidur tengkulup dimeja perpustakaan dengan laptop yang masih menyala menampilkan wallpaper dekstop gunung fuji.

Hyunjin tidak sadar, rohnya terbang begitu saja. Meninggalkan tubuhnya yang tengah tertidur pulas.

.

.

Gatel pengen ngepost mulu, soal update ga nentu yah hhe


Soft Cake | kmg•hhjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang