konflik

827 57 9
                                    

Masih ada peringatan.. adegan dewasa.. rate M jadi lebih bijak saat membaca..
Dan silahkan diperbolehkan membayangkan..

Ex-boyfriend's  d wedding
By : Mitha

.


.
.
Geraman seorang ptia terdengar sambil menatap ponselnya.
Sejak semalam dia menghubungi seseorang tapi diabaikan.

Rasa kesalnya muncul saat tau dia pulang bersama sepupu sialan yang pernah mengirim ke UGD hingga beberapa hari.

Tentu dia memilih menjauh dulu, tapi kenapa wanita itu seperti menghindarinya. Bahkan tadi pagi pemilik surai raven itu sengaja mengantar istrinya tapi tidak menemukan wanita yang membuatnya hampir gila.

"Dia tidak mau bertemu denganku, dia juga tidak membalas pesanku atau mengangkat telpon ku. Sebenarnya apa yang terjadi Hinata." Suaranya seperti marah tapi lebih seperti kecewa atau takut terluka menatap layar poncell setiap lima menit sekali.

"Sayang, kau berbicara dengan siapa?" Membetulkan kaca mata hitam yang dipakai, merasa suaminya menyembunyikan sesuatu.

"Tidak ada." Jawabnya dingin, dia berlalu begitu saja meninggalkan istri yang mulai curiga.

Karin  wanita yang berstatus istrinya itu mendengar, hanya ingin memastikan.
"Jalang sialan, kau akan menerima akibatnya." Karin menyuarakan isi hatinya.
.
.
.
Wanita dari keluarga Uzumaki itu hampir berteriak frustasi ketika sampai dua hari tak menemukan Hinata di kantornya.
Mereka memang bekerja dirumahsakit tapi bukan sebagai dokter melainkan administrasi dan  kebijakan kesehatan yang bisa dengan mudah mendapat ijin tidak masuk seperti Hinata.

Dan wanita itu menyeringai ketika mata merah dibalik kacamatanya melihat siluet yang dicari turun dari mobil mewah bersama seorang pria.

"Jangan ganggu suami orang, jalang." Karin mencengkeram tangan Hinata kasar di area parkir. Hinata kaget tentu saja disana ada Gaara.

"Apa yang kau lakukan." Gaara tidak tau siapa perempuan bar-bar yang tiba-tiba menyerang istrinya.

"Ah, Sabaku-san. Kurasa kau harus men-jaga is-teri-mu dengan lebih baik." Karin berbicara dengan Gaara dengan menekankan setiap suku kata.

Gaara mengernyit apa maksud wanita itu.
"Apa maksudmu, dan lepaskan Hinata." Mengalihkan pandangannya pada lengan Hinata yang terlihat merah.

"Kau tau, selama kau pergi apa yang jalang ini lakukan?" Suara Karin dibuat selembut mungkin. Gaara merasa tidak terima dengan sebutan untuk istrinya. Dan perkataan wanita itu selanjutnya membuatnya menunda protestan itu.
"Jika bukan dengan suamiku, aku tidak akan ikut campur."

"Itu tidak seperti yang kau pikirkan. Karin-san." Hinata masih tenang menghadapi istri mantannya itu, tapi tentu yang dia khawatirkan justru kemurkaan sang suami.

Gaara hanya diam belum mengetahui situasi selama dia pergi, keduanya memang belum membahas hal yang termasuk topik sensitive itu.

Hinata takut akan menceritakan apa saja yang terjadi padanya membuat sang suami murka. Dan dia belum memulai aksi menginterogasi suaminya selama dia pergi.

Selama dua hari Hinata dan Gaara banyak menghabiskan waktu untuk melepas kerinduan yang mendalam, sebenarnya keduanya tidak bisa jauh satu dengan yang lainnya.

"Aku akan menjelaskan semua dirumah Anata. Kau harus pergi jika tidak ingin terlambat." Suaranya melembut berharap sang suami percaya.

"Baiklah." akhirnya Gaara meninggalkan Hinata disana setelah mencium keningnya.

Ex-boyfriend's WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang