Terlambat

72 14 2
                                    

(Manusia ter-cool ter-keren seSMA Nusa Bangsa, Raditya Reysha)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Manusia ter-cool ter-keren seSMA Nusa Bangsa, Raditya Reysha)

*******

"Dita ayo berangkat, ini udah hampir jam 7 nanti telat gimana?!" suara Riska dari lantai bawah menggelegar sampai kamar Dita

"Iya ma ini mau turun!" sahut Dita dari kamarnya yang berada di lantai dua

Setelah Dita turun, mereka langsung bergegas pergi karena waktunya sudah sangat mepet

"Cepetan dong ma, ini lima menit lagi jam tujuh" omel Dita

"Iya iya kalo Dita ngomel terus ini mama jadi gugup"

Akhirnya mereka sampai tepat pukul tujuh. Dita langsung turun dari mobil dan melambaikan tangan ke Riska setelah itu Riska bergegas pergi karena ia juga telat ke kantor.

Nasib buruk menimpa Dita, gerbang sekolah sudah tertutup, yang ada hanya satpam yang menjaga pintu gerbang

"Pak satpam boleh masuk ya?" Dita memohon dengan tangan yang di satukan

"Maaf dek ini gak bisa udah jam tujuh lebih" kata satpam menjelaskan

Dita menghela napasnya. Dita masih berdiri di depan gerbang bingung. Tiba tiba sosok laki laki tinggi datang menghampirinya, lebih tepatnya dia juga baru datang, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raditya. Raditya menatap Dita entah apa maksudnya setelah beberapa saat, akhirnya Raditya membuka suara, "lo yang di kantin kemarin?"

"Eh iya kak" jawab Dita dengan kepala tertunduk

"Oh" jawab Raditya dengan senyum miring

Radit melambaikan tengan ke satpam bermaksud agar satpam itu mendekat. Radit membisikan sesuatu pada satpam dan tanpa waktu lama, satpam itu meng-iyakan. Lalu, disodorkannya uang seratus ribu dan gerbangpun dibuka.

Dita menganga tak percaya melihat Raditya menyogok satpam dengan uang seratus ribu.

dia anak jendral atau bagaimana? Nyogok satpam seratus ribu, mending buat beli bakso kenyang, tapi kenapa gak milih bolos aja ya? -pikir Dita dalam hati

Radit yang melihat Dita masih berdiri ditempat langsung bertanya "ngapain masih disitu? Masuk" perintah Radit

"Iya iya" Mendengar hal itu Dita langsung mengiyakan

Sial. Mereka berdua tertangkap pak Arif, guru yang mirip polisi, kerjaannya mencari siswa yang melanggar peraturan, telat, dan bolos saat pelajaran

"Kalian mau ngumpet?" tanya pak Arif pada Dita dan Radit "nggak usah udah ketahuan" lanjutnya

"Yaelah pak telat lima menit doang" bantah Radit

"Gak bisa telat ya telat harus dihukum"

Karena kejadian telat tadi, mereka berdua berakhir di lapangan dengan tangan hormat menghadap tiang bendera

"Kak, maaf yang kemarin" entah dapat keberanian darimana Dita memberanikan diri meminta maaf ke Radit

"Bilangin ya ke temen lo jangan berani ngelawan gue!" jawab Radit dengan raut wajah tak suka. Mendengar hal itu, Dita diam tanpa menjawab lagi

*******

Setelah bel istirahat berbunyi, Radit dan Dita langsung pergi meninggalkan lapangan. Dita langsung pergi ke kantin untuk membeli minuman. Dita melambaikan tangan ke Reza dan Lifia karena Dita melihat mereka berjalan menuju ke kantin

"Eh lo kenapa tadi bisa telat?" Tanya Lifia kepo

"Tadi tuh kesiangan makanya telat" Dita menjelaskan

"Tau gak, lo sama Radit jadi trending topik disekolahan" kaya Reza memberi tahu

"Kenapa jadi trending topik?" Tanya Dita tak acuh

"Karena lo dihukum bareng Radit" jelas Reza. Mendengar hal itu Dita hanya mangut mangut tak peduli

Dita hanya berlaku oh ria tanpa mempedulikannya

*******

Setelah bel pulang sekolah beberapa saat yang lalu, Reza berniat menemui Radit

Reza menyusuri lorong sekolah berniat mencari Radit, sampai ia memutuskan untuk ke belakang sekolah dan benar saja Radit dan gengnya ada di sana

"Ngapain lo kesini?" Tanya Radit bingung dengan raut wajah yang menakutkan

"Gue bilangin ya jangan deket deket samaDita" Ucap Reza memberi tahu

"Eh gue juga gak kenal Dita siapa" Radit mulai tersulut emosi

"Lo kenapa bisa dihukum bareng Dita?"

"Ohh, cewek yang itu" jawab Radit dengan senyum miringnya mengingat ingat cewek tadi yang dihukum bersamanya

"Lo gak usah deket deket dia" kata Reza memberi tau dengan nada tinggi

"Lo berani sama gue?!" Kata Radit menantang

"Kenapa gak berani?" Kata Reza dengan amarahnya

Tanpa aba aba Radit memukul pipi kiri Reza hingga membuat Reza tersungkur. Detik kemudian Reza bangkit dan menonjok Radit balik, Radit tersenyum meremehkan "Lo berani juga ya"

Setelah itu Radit mulai memukuli Reza Tanpa ampun sampai Reza tidak mampu melawan lagi, bahkan untuk berdiri pun rasanya Susah. Setelah puas, Radit dan teman temannya pergi meninggalkan Reza yang sudah terkapar lemah itu

********

.
.
.
.
.
.
.
Thank you for reading
.
.
.
.
.
Terus baca dan vote 'Radita' ya

RaditaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang