Kembali

74 9 1
                                    

Kurang dari 10 menit, Reza sudah sampai di depan rumah Dita. Reza segera memarkirkan motornya di depan rumah Dita dan segera memencet bel rumah Dita. Tidak butuh waktu lama, muncul sosok wanita tua dengan menggunakan daster melangkah menuju gerbang

"Ada apa den?" Tanya bi Ira, pembantu dirumah Dita

"Dita nya ada bi?" Tanya Reza

"Ada, tapi maaf ya den non Dita nya gak mau diganggu, sebaiknya den pulang saja" kata bi Ira memberi tahu

"Tapi bi, saya temennya Dita, pasti saya di bolehin masuk sama Dita" kata Reza kukuh

"Ya sudah deh den mari masuk" akhirnya bi Ira membukakan gerbang dan mempersilahkan Reza duduk di teras rumah Dita

"Den disini dulu ya biar bibi panggilin Non ditanya" Bi Ira menyuruh Reza menunggu di teras rumah
**
Tok tok tok
"Non ada yang nyariin tuh dibawah" beri tau Bi ira

"Siapa sih Bi?!" Teriak Dita dari dalam kamar

"Ih cowok ganteng deh non katanya temennya non Dita" jawab Bi Ira menjelaskan

Akhirnya Dita membukakan pintu kamarnya Dan langsung Turin me bawah

"Reza! Oh gue tau, tadi lo minta alamat gue karena Mau kesini?" Tebak Dita

"Iya" Reza hanya mengiyakan

"Ngapain kesini? Gak penting tau nggak ganggu orang, gue Kan sibuk tidur, main sosmed Dan lain lain" jelas Dita panjang lebar

"Mending sekolah kali ketemu sama cowok ganteng setiap hari"

"Siapa cowok gantengnya?" Tanya Dita

"Gue lah Siapa lagi" jawab Reza dengan menaik turunkan alisnya. Mendengar ham itu, Dita memasang ekspresi seperti orang muntah

Hening tercipta diantara mereka berdua yang tengah duduk di ruang tamu. Keadaan hanya ada mereka berdua karena bi Ira pergi entah kemana yang ada hanya suara detikan jam mengiringi kebisuan mereka

"Emmm besok sekolah ya" suara Reza memecah keheningan

"Nggak ah males takut sama Radit, abisnya mukanya serem tingkahlakunya serem gitu deh" jawab Dita

"Mukanya serem gak kaya gue ganteng yakan?" ucap Reza dengan senyum nakalnya

"Yeeee serem sih tapi ganteng juga deh" jawab Dita dengan senyum senyum membayangkan wajah Radit

"Oke deh terserah" akhirnya Reza mengalah "tapi besok beneran sekolah ya, lo jangan pisah pisah sama gue jadinya kan gue bisa jagain lo" lanjutnya

"Apaan berantem sama Radit aja babak belur" ucap Dita dengan tertawa terbahak bahak tak henti hentinya mengingat muka Reza yang kasian sekaligus kocak

akhirnya Dita ketawa karena gue ucap Reza dalam hati sampil melamun menatap Dita

"Woyy! Gausah berpikiran macem macem lo ya mentang mentang berduaan, manasih bi Ira? Bi iraa!!! Tolong Dita!!!" teriak Dita seperti toa masjid

Seketika itu Reza membungkam mulut Dita dengan tangannya "diem deh entar gue disangka ngapa ngapain lo lagi" ucap Reza seketika membuat Dita diam. Reza melepas tangannya membuat keadaan menjadi sedikit canggung

Hening kempali tercipta hingga akhirnya suara knop pintu terbuka memecah keheningan, siapa lagi jika bukan ayahnya Dita

"Siapa dit?" tanya Dion yang sudah di depan Reza

"Oh saya Reza tadi saya jenguk Dita om, Ditanya gak masuk jadi kirain sakit" jawab Reza dengan senyum canggung

"Oh iya, Dita katanya gak mau sekolah gatau kenapa anak aneh dasar" jawab Dion ramah
"Bujukin deh ya" lanjutnya

"Hehe gimana kalau besok saya jemput om?" tanya Reza pada dion dengan menggaruk tengkuknya yg tak gatal

"Oh boleh boleh banget malahan itu kan ide baik" jawab Dion dengan semangat 45

"Ayahhhhh! Dita ngga mau sekolah" teriak Dita tak trima

"Udah nurut aja kan ada Reza ya kan?" ucap Dion sambil menatap Reza

"Iya saya bakal jagain Dita kok om," ucap Reza meyakinkan ayah Dita

"Oke om saya pamit pulang dulu" pamit Reza sambil mengulurkan tangannya ke Dion (Ayah dita)

*******

Ting Tong Ting Tong

Suara bel rumah terdengar, segera ayah Dita membukanya dan mempersilahkan orang itu untuk masuk ke dalam rumah

"Dita tuh Rezanya dateng!" jurus toa ayahnya menggelegar ke kamar Dita

"Ditaaa!!" sekali lagi ayahnya berteriak tapi tidak ada sahutan. Ayahnya naik ke kamar Dita dan menemukan Dita masih tertidur "Dit udah ada Reza tuh!" Dion membangunkan dengan menggoyang goyangkan tubuh Dita

Beberapa detik kemudian Dita membuka matanya "YA AMPUN JAM BERAPA SEKARANG?! YA AMPUN JAM! setengah enam?" Dita memelankan teriakannya ketika melihat jam yg baru setengah enam. Menurut Dita ini masih pagi pagi sekali karena biasanya Dita bangun jam enam atau bahkan lebih

Dion tertawa terbahak bahak melihat tingkah konyol anaknya"Cepetan gih mandi kasian Reza kelamaan nunggunya" saran Ayahnya

"Reza udah disini?" Tanya Dita heran karena menurutnya ini masih terlalu pagi

"Udah, makanya cepet gih siap siap" jawab ayahnya dan langsung berlalu pergi

*******
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG NEXT PART
.
.
.
.
Tolong bagi yang baca vote atau komen ya makasih juga yang uda baca thanks 100×

RaditaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang