6. It Is Over

5.7K 764 37
                                    



"Bangun,Jennie. Jennie?"

Panggilancukup keras di telinganya membuat wanita itu terjaga. Ia memekik saat cahayasilau mengenai matanya. Anna berdiri di pintu dengan menyilangkan tangan didada, sementara Brittany yang membangunkan Jennie dan Camila bertugas membukatirai jendela kamar. Jennie membenamkan wajahnya di bantal dan menggerutuselama beberapa detik.

Ketigatemannya itu saling pandang heran. Kali ini ada apa lagi dengan wanita itu?

"Are you alright?" tanya Brittany.

Jenniemendesah lalu berusaha duduk.

"Just hang over," jawabnya.

"Yeah, I can see that," Anna menyahut.

"Baiklah,aku akan mengambilkan air dan painkiller,"ucap Brittany lalu beranjak keluar kamar.

"Thanks, Britt."

Jenniemeremas rambutnya. Jadi yang semalam adalah kenyataan atau hanya mimpinya?Ciuman Lisa masih terasa hangat di bibirnya, tapi Jennie takut itu hanya sebuahmimpi. Mimpi yang indah.

"Chaeyoungmenyuruh kami memeriksa keadaanmu, karena ia tidak mendapat kabar darimu sejaktadi malam," Camila berkata.

"Ough,shit. Aku lupa," bisik Jennie lirih. TapiChaeyoung seharusnya tahu kalau Jimin telah mengirimkan Lisa untuk datangmenemaninya. Dasar wanita tukang khawatir.

"Dankau juga lupa bahwa malam ini adalah pesta lajang Chaeyoung, Jen."

Jenniemenatap Anna untuk beberapa saat. Ya Tuhan! Kenapa ia bisa melupakan haripenting ini? Sejak kemarin ia sibuk mengkhawatirkan masalahnya sendiri sehinggalupa dengan acara puncak 'kejutan' untuk Chaeyoung. Ya, setelah pesta lajangini selesai Jennie hanya memikirkan persiapan dekorasi dan hari H-nya saja.

"Pukulberapa sekarang?" tanya Jennie panik, seolah di dinding kamarnya tidakterpajang sebuah jam dinding.

"Hampirpukul 12 siang," Camila menjawab santai.

"Oh shit."

"Relax, tidak usah terburu-buru. Kamisudah menyelesaikan setengah persiapannya," Camila menenangkan.

Jenniememandang dengan rasa bersalah kepada kedua temannya. "Girls, maafkan aku. Aku sangat kacau belakangan ini."

"Hei,jangan berkata begitu. Kau sudah melakukannya dengan sangat baik. Kami sangatmenghargainya. Benar kan, Anna?" ujar Camila menenangkan.

"Ya,tentu saja. Kau adalah maid of honor terbaikyang pernah kulihat," gadis berambut coklat itu menambahkan.

SebelumJennie dapat menjawab, Brittany masuk dengan membawa segelas air serta sebutir painkiller.

"Apayang kulewatkan?" ia bertanya seraya memberikan kedua benda itu kepada Jennie.

"Jennielupa kalau malam ini pesta lajang Chaeyoung diadakan," jawab Anna.

The Lovely Maid of HonorWhere stories live. Discover now