Chapter 3

605 44 21
                                    

Author : Annachan
Inspired By The 3rd Charm

***

Seokjin membisu, ia merutuki fisiologi tubuhnya yang bekerja sebagaimana mestinya. Sekarang dia bahkan lupa caranya menarik napas dengan benar. Dilihatnya Jeongyeon yang kembali tenang seperti tidak terjadi apa-apa sembari melepaskan alat pengeriting yang terakhir. kenapa wanita itu bisa begitu santai, tidak seperti dirinya yang merasa paru-parunya akan kolaps sebentar lagi.
Setelah Jeongyeon melapaskan alatnya yang terakhir, Seokjin langsung berdiri mengambil ransel dan keluar dari salon dengan tergesa-gesa.

"Yah... keramaslah kalau sudah sampai rumah, kalau tidak nanti rambutmu rontok" Jeongyeon menghentikan Seokjin yang terlihat tegang di ambang pintu salon. Gadis itu sebenarnya sangat gugup. Ia bahkan berbicara tanpa menatap wajah lawan bicaranya. handle pintu bahkan terlihat lebih menarik ketimbang menatap seokjin.

"iyaa...." Seokjin masih gugup, tangannya memeluk ransel dengan erat

"Besoknya, jangan dikeramas rambutnya. Kalau keramas, nanti keritingnya tidak bagus. Sana..." Jeongyeon masih menatap handle pintu sambil tangannya mengibas kedepan menyuruh Seokjin untuk pulang. Well, ia terlihat tidak sopan sekarang. Tapi mau bagaimana lagi, sekarang ia merasa sangat sesak kalau disuruh menatap pria didepannya walaupun sedetik.

"Oke".

Jeongyeon mulai sedikit tenang ketika dilihatnya seokjin mulai berbalik.
"Anu... kau tidak pulang?" Jeongyeon kembali salah tingkah ketika seokjin kembali dan menanyakan hal yang tidak penting menurutnya.

"a...aku harus beres-beres dulu" Jeongyeon berbisik gugup sambil menggigit bibir bawahnya. Seokjin hanya mengangguk dan mulai berlari meninggalkan salon dengan ransel dipelukannya. Jeongyeon menghela napas lega dan mulai menutup pintu salon dengan mata tidak lepas memandang punggung seokjin.

***

Jeongyeon's Home, Suwon, South Korea
01 April 2013, 23.55 KST

Jeongyeon menaiki setapak demi setapak tangga tempat tinggalnya sambil menghela napas berkali-kali. Ia sungguh malu sekarang, beberapa kali ia menangkup wajahnya dengan kedua tangan dan menggeleng mencoba melupakan peristiwa tadi. Apa sekarang ia menjadi wanita mesum? Pikirannya bahkan tidak lepas mengenang ciuman itu. Tapi kalau dipikir lagi, Seokjin terlihat lebih menikmati ciuman itu. Apa cuma perasaannya, tapi pria itu memang terlihat menikmatinya tadi. Jeongyeon mulai tersenyum malu dan mulai masuk kerumah.

"Aku pulang" Jeongyeon melepas sepatunya, dilihatnya Seungyeon didepan laptop yang menatapnya dengan tatapan intimidasi. Well, sekarang memang sudah larut malam. Oke sebentar lagi ia akan dimarahi, batinnya.

"Bulgoginya sudah kusisakan buatmu". Seungyeon terlihat tenang, dan kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat terhenti. Ada apa dengan kakaknya, tidak seperti biasanya.

"Tidak usah" Jeongyeon menolak halus. Ia masih merasa kenyang karena beer tadi.

"Yoo Jeongyeon..." Seungyeon memanggil dengan mata masih fokus didepan laptop.

"Ah...wae?" Jeongyeon sudah sangat ingin masuk ke kamarnya. Ia sangat lelah. Hati dan pikirannya perlu ditenangkan sekarang.

"sepertinya ada yang mencurigakan".

"mencurigakan apa? Aku cuma tidak lapar saja" Jeongyeon mulai menjawab gugup.

"Apa yang kau lakukan sampai selarut ini? Aku sampai heran kau tak kelaparan". oke sekarang Jeongyeon sudah merasa terintimidasi, ia harus mencari alasan agar kakaknya tidak curiga.

"aku tadi latihan menata rambut".

"siapa kau beraninya membohongiku? Kau itu sudah berada di telapak tanganku. Rambut siapa yang kau tata?" Skakmat. Sekarang jeongyeon tidak tau harus jawab apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Am I Wrong? | Seokjin x JeongyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang