SATU

7 1 2
                                    

Gadis cantik dengan rambut sebahu yang ia biarkan tergerai dan mata coklat kehitamannya dipadu dengan bulu mata panjang nan lentik serta bibir mungil berwana pink keunguan.
Dia adalah Aquila Queenza El anak dari seorang pengusaha properti yang selalu tampil sederhana bahkan tak pernah menunjukkan bahwa dirinya anak orang kaya. Anak dari pasangan El-Rendra dan Ine Viani ini sangat ceria,selalu mudah mengekspresi yang sedang ia alami,cengeng,kekanak-kanakan dan manja jika pada orang yang ia sayangi.


"Ya ampun gue emang imut ya hihihi" seraya meletakan lipblam yang ia gunakan tadi untuk bibirnya agar terlihat lebih fresh.
"Bener-bener cakep nih gue!" Pujinya sendiri sambil menatap pantulan dirinya dicermin. Melihat jam yang ada dipergelangan tangan kirinya 06.00 benaknya. Lalu berjalan menuju meja belajar untuk menggambil tas ungu abu dan menggendongnya. Lalu turun menuju ruang makan sebelum bundanya teriak bak toa masjid.

"Selamat pagi semuanyaaaa!!!" teriak Aquila diambang pintu perbatasan antara ruang keluarga dan ruang makan.
"Pagi Queen" balas Rendra—sang ayah yang selalu memanggilnya dengan sebutan Queen.
"Kamu anak gadis teriak mulu hobinya" omel sang bunda—Ine
"Ya gapapa dong bun—lah elo ngapain pagi pagi udah disini?" tanya Aquila yang sebenarnya senang pada Altair saat melihat sang kekasih sudah duduk manis di meja makan,biasanya paling Altair jemput langsung berangkat.
"mau aja" balasnya singkat dasar emang altair itu singkat mulu.
"bun ko dia—"
"udah ada disini? Tadi bunda telpon buat sarapan bareng" potong Bunda yang sudah tahu Aquila akan bertanya apa.
"ishhh ga bilang bilang dasar bunda" gerutunya yang masih didengar sekitarnya
"sudah sudah ayo sarapan nanti telat. Ayo Altair sarapan ya" ucap Rendra menengahi.
"iya om" jawab Altair sopan
Sebenernya anaknya tuh gue apa Altair sih perasaan dia disayang banget sama bonyok gue sendiri—batin Aquila menatap sengit Altair yang dibalas dengan tatapan dingin Altair.

Memang mereka itu aneh Aquila dengan keceriaannya dan Altair dengan dingin kalemnya. Bertolak belakang sekali memang. Tapi author gaambil pusing wkwkwk

Setelah selesai sarapan mereka berpamitan untuk berangkat kesekolah.
"Al,ko ini susah sih ya biasanya gampang" keluh Aquila memasang seatbel saat mereka sudah berada didalam mobil sport Altair.
Tiba-tiba saja Altair mendekatkan badannya mengikis jarak wajahnya dengan Aquila membuat ia mengerjapkan mata berkali kali saat matanya bertubrukan dengan tatapan mata coklat Altair sehingga jantung siempunya berdetak bak dangdutan.
Klik.
"bego" ucap Altair dingin yang dibalas helaan nafas Aquila
Altair bangke bisanya bikin gue jantungan aja—umpatnya dalam hati.
"Gausah ngumpatin gue dalem hati lo" cercah Altair membuat Aquila menoleh sengit pada Altair yang sedang fokus menyetir keluar dari perkarangan rumah mewah milik keluarga El-Rendra tersebut.
"Tai lo!" ucap Aquila bengis yang hanya dibalas toyoran dikepala Aquila
Dan terjadilah keheningan didalam mobil kecuali dari radio yang sengaja Aquila nyalakan untuk membuat dia sedikit lebih rileks.

Maaf nih ya part 1 dikit banget bingung mau nyeritain kek gimna lagi soalnya. Maafin author ya,insya allah part selanjutnya ga terlalu pendek

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang