DUA

130 11 0
                                    

June menganggkat sebelah alisnya setelah melihat wajah Rose dihadapannya. "bin, jadi ini adek lo? " kata June.
Rose tersentak mendengar
perkataan ketos itu, jelas dia takut kalau ketos itu akan bicara tentang dia terlambat di hari pertamanya.

"bin apa lo mau ta-"

"bang ayo gue mau pulang..." Rengek Rose.
Terlihat wajah pura pura Rose oleh June. Karena June rasa Rose tau jika ia ingin memberitahu Hanbin.

"kenapa June?" kata Hanbin.

June yang sedang menatap Rose dengan tajam langsung beralih pandang ke arah Hanbin. "gak gpp" jawab June akhirnya.
June ingin membuka kursi samping bagian depan. Tapi langsung dihentikan oleh Rose.

"kak June, biar gue ajh yg duduk didepan ya"

June mengernyitkan dahinya, seakan dia tau maksud Rose. Lain dengan Hanbin yang hanya senyum sinis melihat adiknya yg dikira tertarik oleh ketos.

"kenapa emang?" ucap June.

"emang salah gue mau duduk di samping abang gue?"

"oke"

June menutup kembali pintu bagian depan lalu mebuka pintu bagian belakang. Tapi kini dihentikan oleh Chanu.

"June Gue gak mau duduk sama lo. Ooh ada yg mau gue omongin juga nih sama Hanbin. "

"yawdah lo ajh ya Rose yg duduk sm June" ucap Hanbin akhirnya.

Rose menggangguk setuju, karena baginya yang terpenting adlh abangnya itu tidak mengetahui telat masuknya dia tadi pagi. Dan sekarang Chanu lahhh yang duduk didepan.
Suasana hening sekarang datang didalam mobil Hanbin, Chanu yang katanya ingin bicara pada Hanbin pun hanya terdiam dan membuka penselnya.

"ck, kenapa jadi gini sih?" desah Rose dengan suara sangat kecil.

"karena lo yang buat semua jadi begini" gerakan jantung Rose berdegup kencang karena dia mendengar suara bisikan dengan suara berat.
Gadis yang sedang menggeram ketakutan jelas tak berani menoleh melihat wajah ketos yang ada disampingnya itu. Sayangnya Rose telah melewatkan senyum manis yang tertera di wajah June.

"bin, gue turun di depan toko buku ajh deh" kata June.

"lahhh kenapa?" pandangan Hanbin tak berpaling dari jalanan.

"adek lo kayanya ketakutan nihh disamping gue.Gegara gue ngecyduk dia tadi pagi pas dia terlambat masuk" ucap June sambil tertawa tipis.
Rose tersentak dan langsung menoleh ke arah ketos yang sedang tersenyum puas, Rose mendelikkan matanya karena sudah kesal oleh orang itu.

"jadi tadi lo telat Rose?" ucap Hanbin.

"iyalah... Abisnya lo berangkat duluan sih..."gerutu Rose akhirnya.

"kan gue tadi udh bilang gue ini wakil ketos dan pastinya harus berangkat awal. Dan kalo lo ikut gue tadi cmn ada anak XII" jelas Hanbin rinci

Rose sudah memanyunkan bibirnya. " kan ada Chanu" ucap Rose.

"apa lo lupa kalo Chanu jg OSIS?" ucapan Hanbin yang terakhir membuat Rose tak dapat berkata lagi.
Sampai mereka sudah tepat didepan toko buku yang dimaksud June tadi.

"jangan kangen gue ya" bisik June sebelum turun dari mobil milik Hanbin.

Batin Rose. Siapa juga yang bakalan sama ketos ngeselin kaya lo.
Rose langsung membuka notifikasi
Chat line yang daritadi dia diamkan karena ada ketos tadi.

Lalice
Lo udh sampe rumah?
Belom nihh

Karena memang sudah daritadi jadi Rose menunggu untuk melihat balasan dari Lisa.

Udah sampe mana?
Toko buku Abis
Nurunin ketos Oohh enak ya jd
Adeknya anak OSIS
Enak apanya?
Enak lah... Bisa
Deket cogan terus...
Ternyata lo
Penggemar cogan ya
Wkwk.. Yaudah
Ati ati yaaa
Ya makasih

"dek" panggilan Hanbin membuat Rose menoleh. "lo udah dapet temen ya?" sambung Hanbin "hmm" Rose berdehem sebagai jawaban.
Suasana hening yang menemani mereka sampai tujuan. Chanu adalah tetangga yang rumahnya tepat di samping mereka.
Brugh...
Rose membanting tubuhnya dikasur dengan atribut yang masih lengkap termasuk tas dan sepatu.
Batin Rose. Ketos tadi nyebelin bat sumpah... Tapi emang ganteng juga sih, udah kaya di kebanyakan novel sih...

"ganti baju dulu!" Hanbin yang tak sengaja lewat. Mengkomen adeknya yang masih pake seragam dikasur.
Rose berdecak kesal, dia emang gasuka kalo kaka pertamanya yang komentar untuknya. Tapi dia kuga gasuka kalo Hanbin marah padanya.
Setelah keluar dari kamar mandi Rose menuju ke kamar kaka perempuannya.

"ka Dahyun, Rose masuk yaa" ucap Rose yang tepat di ambang pintu. "iya" kata Dahyun yang sedang santai di atas kasur sambil memegang hapenya.

"gimana dek? Lo dikerjain anak XII?"

"bsk katanya... Ahh nyebelin" Rose memanyunkan bibirnya.

Kim Dahyun, kaka kedua Rose dia ini kelas XI. Beda dengan Hanbin yg milih ikut OSIS, Dahyun lebih memilih ikut PMR.

"jadi nantinya lo mau ikut OSIS atau PMR dek? "

"gak tau si.. Soal organisasi gua kan emng gk ahli. Pas SMP ajh gue gk masuk apa apa, gk kaya lo sm bang Hanbin" lagi lagi Rose memanyunkan bibirnya.

"yauda gausah diambil pusing. Btw ketos nya ganteng kan?" ucap Dahyun sambil cengengesan.

Rose berpikir sebentar. Apa kakanya ini juga sudah diberi virus oleh ketos nyebelin itu?.

"emng lo suka sama dia ka?" mendengar perkataan Rose Dahyun menghela nafas sambil tertawa.

"tentu ajh kagak. Gue lebih suka sama Ceye anak PMR"

Rose mengangguk mengerti dengan perkataan Dahyun.

"apa lo mau tau? Ceye, Sehun, June, dan abang kita. Mereka itu cowo idaman anak SMA itu, mungkin terlebih karna mereka itu ekskul basket. "jelas Dahyun. "tapi kalo gue sih yang jelas ogah kaya yang lain yg berlebihan, karna gue mau bang Ceye itu peka sama gue" lanjut Dahyun.

Rose hanya mendengarkan dan tidak berkata karena kurang mengerti dengan topik pembicaraan kakanya. Dahyun menoleh kearah Rose sambil tertawa dan menghela nafas.

"bdw lo udah dapet temen belom?"

"udah... Malah sekaligus tiga donk"

"oohh yaa? Baguslahh kalo gitu. Siapa ajah?"

"Lisa, Jennie, Jisoo"

"oohh nama yang bagus"

Dahyun melihat kearah jam tangannya yang ternyata sudah pukul 10.00 , "Rose lo mau ikut ga?".

"kemana?"

"pantai. Jadwal gue soalnya nih" ucap Dahyun terburu buru

"berdua doank?"

"kalo lo gak mau ikut gue mau ajk temen gue"

"yaudah gue siap siap dulu dehh ka"

Rose berdiri dari duduknya dan keluar meninggalkan Dahyun dikamarnya untuk bersiap.

Batin Rose. Udah lama juga sih ga ke pantai... Lumayan deh kalo dibayarin juga mah...
Dalam hitungan menit Rose dan Dahyun telah siap dan menuju ke mobil Dahyun yang terparkir dihalaman rumah mereka.

.
.
.
Maaff yaa Ceye aku ralat jadi PMR penggantinnya di OSIS Jihyo panggilannya Jeje.
Sekalj lagi maaf ya reader

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang