Cerita ini di ketik di atas keyboard dan dibuat untuk mengenang kejadian-kejadian di sekitarku. Live in the moment guys.
Bukan kata indah bukan pula kata romantis,ini hanya kumpulan cerita untuk penghibur saja.
work hard stay humble be kind🐣
Ada seorang cowok bernama Saputra,anaknya humble dan sedikit nyebelin. Ada juga seorang cewek bernama Hastuti,anaknya tomboy dan banyak tingkah.
Saputra dan Hastuti ini temen sekelas,namun mereka tak pernah sekalipun terlihat rukun ayem,tentrem saat bertemu. Ada aja hal yang diributin,suka heran. Temen-temen sekelasnya sampe berbusa-busa nasehatin mereka biar ga ribut kalo ketemu.
Suatu hari,pada jam kosong yang digunakan buat nyantai time oleh anak-anak kelasku,di belakang kelas,si Saputra dan Hastuti lagi adu mulut ntah hal apa lagi yang diributin. Kami semua membiarkan mereka berdua yang khidmat banget cekcok-nya,ntar juga kalo cape berhenti sendiri. Begitu pikir kami.
Sekian lama ribut percecokan mereka semakin memanas nggak seperti biasanya. Brakkk... Seisi kelas terkejoed🙉 Suara meja ditendang itu membuat seisi kelas menoleh ke belakang,menampakkan Hastuti yang sedang murka dan Saputra yang terpancing emosinya.
"Mau apa Lo?" tantang Hastuti
"Apa Lo?" tantang Saputra balik
"Anj*ng Lo " Umpat Hastuti
"Lo juga Anj*ing" umpat saputra balik ga mau kalah.
Sampe akhirnya Hastuti meraih kerah seragam Saputra erat dan menarik-narik sampai si empunya kecekik dan susah napas. Saputra hendak melawan tapi ya masih mikir, bukannya nggak gentle tapi ya gimanapun Hastuti ini cewek,yekan. Jadi,Saputra membiarkan saja kalau-kalau Hastuti nonjok wajah unyunya. Namun Hastuti juga tak setega itu buat nonjok Saputra,hingga akhirnya Hastuti menarik tangannya dari kerah seragam Saputra. Saputra bernapas lega dan mencoba menghirup oksigen banyak-banyak yang sempet kehambat tadi. Saputra kemudian menunduk melihat seragammnya yang kucel dan sobek bagian kancing atasnya hingga menampakkan kaus putihnya. Saputra langsung ndatengin anak-anak cewek buat mintak cemiti. Teman-teman masih tercengang dengan apa yang barusan terjadi. Sampai-sampai ketua kelas kami tepuk tangan meriah lalu menata meja yang tadi ditendang kuat oleh Hastuti.
Kapan sih Saputra dan Hastuti akur? Kalo akur kan adem dipandang. Hem.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
