Saat itu aku duduk dikelas sebelas. Hari rabu ini kelasku pelajaran keterampilan dan dikasih tugas untuk membuat olahan makanan berupa jajanan umum.
Kami semua pun membentuk kelompok sesuai intruksi Bu Deviana selaku guru mata pelajaran keterampilan. Satu kelompok berisi 4-5 anak. Aku mendapat kelompok nomer tiga,yang beranggotakan Lusi,Ambar,Kia,dan aku. Kami semua berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk membahas makanan apa yang hendak diolah. Dan kelompokku memilih sarang tahu telur puyuh yang nantinya akan diolah dan dijual. Minggu depan semua kelompok harus membawa makanan hasil olahan untuk uji rasa.
Minggu depan
Hari ini hari selasa,aku dan teman-temanku sedang merundingkan buat pelajaran keterampilan besok. Saat jam pulang sekolah sudah tiba,Lusi dan Ambar pergi ke pasar sore untuk membeli bahan-bahan yang nantinya akan dibuat sarang tahu telur puyuh. Kita masak dirumah Ambar,Kia tak bisa datang karena tidak ada yang mengantarkan.
Kita bertiga memasak dengan bercanda ria,dan memasak ini selesai sekitar pukul 19:32.
Aku yang bertugas menggoreng,setelah sarang tahu telur puyuh ini dikukus.Besoknya aku sudah bangun pagi-pagi sekali. Aku dibantu ibuku menggoreng sarang tahu telur puyuh tadi hingga berwarna kecoklatan. Setelah itu membungkusnya dalam sebuah plastik.
Di sekolah teman-teman sekelasku udah pada heboh soal makanan olahan ini. Dan merasa gugup untuk uji rasa nanti.
Hingga jam mapel keterampilan itu tiba dan Bu Deviana sudah memasuki kelas. Bu Deviana menyuruh kami semua berkumpul dengan kelompok masing-masing,lalu beliau langsung menunjuk salah satu kelompok untuk maju presentasi tentang makanan yang dioalah masing-masing kelompok. Sebelum presentasi dimulai kelompok yang maju harus memberi makanan yang diolah sama kelompok lain untuk uji rasa.
Saat kelompok ku maju,aku dan teman-temanku deg-deg banget. Aku mencoba menenangkan diri dan langsung nerocos untuk pembukaan hingga membacakan hal-hal seputar makanan yang kelompokku bikin.
Sesi penjelasan selesai dan kini saatnya sesi tanya jawab."Mbak ini kok asin banget,garamnya setoples ya?"
Tanya Bu Deviana killer"Heh,Ambar semalem itu berapa sendok garemya?" tanyaku ke Ambar
"Dua setengah sendok makan bu" jawab Ambar dan mengabaikan pertanyaan ku
"Lah pantes,ini lo keasinan,minta dipingit ya mbak?" komentar Bu Deviana
"Hehe" cengir Ambar
Temen-temenku yang lain pun juga ikut nimbrung komentar bahkan sampai ngejek-ngejek. Uhh malunya aku dan teman-temanku saat itu.
"Ya udah olahan makanan kelompok kalian saya setujui,tapi tolong garamnya di kondisi kan" saran Bu Deviana tetep killer
"Iya bu" jawab kami kompak
"Sekian presentasi dari kelompok kami,mohon maaf bila ada kesalahan kata dan makanan yang keasinan. Wasallamualikum wr.wb" pamitku dan temen-temen kelompok ku
Apes deh dimalu-maluin kan sama guru dan kelompok lain huh.
Untuk Bu Deviana,kita nggak mintak dipingit kok Bu,itu garamnya kebanyakan soalnya kita nggak pelit ngasih bumbu-bumbunya.Haha 😂bisa aja dah ngelesnya(author)
~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'~'
namanya juga anak sekolah yang masak ya gitu deh amburadul rasanya haha
Maapin kemaren ga update tapi tenang hari ini bakal double update😀
Enjoy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Enjoy Every Moment
Kurgu OlmayanCerita ini di ketik di atas keyboard dan dibuat untuk mengenang kejadian-kejadian di sekitarku. Live in the moment guys. Bukan kata indah bukan pula kata romantis,ini hanya kumpulan cerita untuk penghibur saja. work hard stay humble be kind🐣