Five

41 2 0
                                    

Will you marry me?

Kata-kata itu terlontar dari mulutnya. Aku sungguh tidak percaya ini terjadi. Jantungku berdetak 2 kali lebih kencang ketika ia mengatakannya. Tidak ada kata yang dapat mendeskripsikan betapa cintanya diriku dengan Josh.

Air mata mulai keluar dari mataku. Aku sangat terharu dan,

"Yes, I will, and I'll always be yours"

aku menerima lamarannya. Bagaimana tidak? Bertahun-tahun kami menjalim hubungan dan inilah momen ketika ia menjadi milikku selamanya. Betapa tidak sabarnya aku untuk membangun keluarga dengan Josh.

Josh's POV

Aku sungguh tidak percaya ia akan menerima lamaranku. Aku pikir ia belum siap. Sepertinya aku salah, dari matanya, aku dapat melihat bahwa ia sudah sangat siap. Aku sempat gugup ketika ia terdiam sebentar. Aku pikir, ia akan mengatakan tidak. Terima kasih Tuhan karena telah menghadirkan perempuan ini ke dalam hidupku. Aku tidak bisa cukup berterima kasih kepada-Mu. Winter adalah hadiah terbaik di dalam hidupku.

 Winter adalah hadiah terbaik di dalam hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(source: whi)
She is mine. Words can't describe how deeply I fall in love with her.

Semua orang bersorak gembira ketika ia menerimaku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali terharu dan memeluk nya seerat mungkin. Aku masih tidak percaya bahwa ia adalah milikku. Forever and always.

Winter's POV

Sudah beberapa minggu berlalu, aku dan Josh memutuskan untuk mencari rumah baru. Kebetulan, teman dari Ibu ku memiliki rumah yang akan segera dijual. Rumahnya lumayan besar, dan itu lebih dari cukup untuk aku, Josh, dan anak kami nanti. Letaknya tidak terlalu jauh dari rumah ku yang lama. Kami berencana untuk memelihara anjing baru, sekaligus menjadi teman baru Snow, anjing ku. Tetapi, masih ku pikirkan. Karena, bisa jadi tidak ada yang mengurus.

Untuk beberapa minggu ini, tidak banyak hal terjadi. Aku dan Josh sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dan setiap pulang kerja, kami menghabiskan waktu untuk pergi, makan, ataupun menonton film bersama. Oh ya, ngomong-ngomong, aku diterima kerja sebagai editor. Aku sangat senang dan begitupula dengan Josh. Perusahaan Josh terus berkembang dan berkembang. Aku sangat bangga padanya.

Setiap hari, rasa cintaku kepada Josh terus bertambah. Aku mencintainya dari lubuk hati yang paling dalam. Ia sangat sempurna bagiku. Namun, sampai sekarang aku tidak bisa melupakan tentang anak laki-laki itu. Andai saja suatu hari kami dapat bertemu, dan menjadi sahabatku. Aku penasaran ia sedang apa sekarang ini. Kalau saja waktu itu aku tanya namanya, mungkin aku dapat mencarinya di media sosial. Huft...

Malam ini, aku dan Josh akan menonton Netflix bersama. Josh ingin menonton Birdbox, sedangkan aku ingin menonton Roma. Akhirnya, kami menonton Birdbox, karena Josh sudah menonton Roma. Aku juga sudah menontonnya, hanya saja aku ingin mengulangnya. Hahaha.

Josh's POV

Di tengah film, Winter tertidur dengan sangat pulas. Ia tertidur di paha ku. Ketika aku melihat wajahnya, rasanya seperti sedang melihat seorang malaikat. Bagaimana bisa engkau datang ke hidupku, Winter? Bagaimana bisa engkau secantik ini? Aku sangat bersyukur untuk memilikimu. Akulah orang yang paling beruntung di dunia ini. Oh, Tuhan, wajahmu sangat manis, Winter.

"Beach boy" 's POV

February 19th 2019, 6.12 PM

"Bro, mau sampai kapan lo nyembunyiin semua hal dari dia? Lo tau kan dia pengen banget ketemu lo?"

Kata temanku. Ia tidak mengerti, bahwa jika aku memberitahunya, ia akan sangat kecewa padaku.

It's You {Perbaikan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang