Four

33 3 3
                                    

Nobody can love you more than I do.

February 3rd 2019, 6.12 A.M.

Josh's point of view
Aku terbangun dan ini sudah jam 6.12 pagi. Kami tertidur di tempat ini. Saat aku bangun, hal pertama yang ku lihat adalah wajah yang cantik dan manis. Siapa lagi kalau bukan Winter. Aku tidak sabar untuk melihat wajahnya setiap hari di tempat tidurku saat aku terbangun di pagi hari nanti. Oh, Tuhan bagaimana bisa engkau ciptakan seorang perempuan sesempurna ini?

Winter's point of view
Aku terbangun dari tidurku. Saat ku melihat ke atas, Josh melihatku dengan tatapan yang lembut.

"Selamat pagi, bagaimana tidurmu?"

Oh, Tuhan, kami tertidur di tempat ini. Kami harus pulang sekarang atau ibu ku akan sangat khawatir. Meskipun, aku sudah dewasa. Tetapi aku tidak ingin jika ibu ku mengkhawatirkan ku. Kami langsung naik ke mobil dan bergegas pulang.

Ketika sampai di rumah, Josh langsung terburu-buru untuk pergi. Ia tidak memberitahu ku kemana ia akan pergi. Tapi sudahlah, mungkin saja ada urusan keluarga.

Sudah 5 jam berlalu, ia belum mengabariku apapun. Aku mulai khawatir. Biasanya, ia akan terus mencoba untuk mengabari meskipun ia sedang sibuk. Ah, mungkin saja urusannya sangat penting.

February 5th 2019, 11.34 A.M.

Ini sudah 2 hari, belum ada kabar. Aku mencoba berkali-kali untuk menelefonnya. Ia tidak mengangkat. Aku sudah mengirim pesan, namun tidak ada jawaban. Aku sangat khawatir. Ku coba untuk menelefon keluarganya, tetap saja tidak ada jawaban. Josh, kemana dirimu?

February 6th 2019, 4.30 A.M.

Ya Tuhan, kemana Josh? Pikiranku mulai tidak tenang. Hatiku berdetak sangat kencang memikirkan apa yang terjadi dengan Josh. Padahal waktu itu kami membuang waktu bersama. Sekarang ia tidak ada, ia pergi kemana?
Aku menyesal tidak ikut dengannya waktu itu. Seharusnya aku pergi bersamanya. Bukannya pulang.

February 7th 2019, 3.05 A.M.

Masih belum ada kabar. Ini sudah kelewatan. Apa aku harus menelepon polisi? Atau ke rumahnya? Sungguh, aku sangat khawatir dengannya. Berkali-kali aku menelepon dan mengirim pesan. Sama sekali tidak ada jawaban. Tidak mungkin ada urusan sampai berhari-hari seperti ini.

Ya Tuhan, aku tidak ingin kehilangan orang yang kucintai lagi.

February 8th 2019, 7.21 P.M.

Aku sudah tidak tahan, aku harus tahu apa dia baik-baik saja atau tidak. Ibu sedang tidak ada di rumah, maka dari itu, aku mengajak Gigi dan Tyler menemaniku untuk mencari Josh. Namun tidak tahu mengapa, mereka berdua terlihat sangat tenang. Ah, tidak usah pikirkan. Aku langsung pergi ke rumah Josh untuk memastikan apakah ia baik-baik saja.

Ketika sampai, tanpa basa-basi aku langsung mengetuk pintunya. Tidak ada jawaban. Ketika aku mencoba untuk membuka pintunya, ternyata tidak terkunci. Semua isi rumahnya terlihat normal. Aku melihat garasi untuk melihat apakah mobilnya ada atau tidak. Ternyata ada. Ini artinya, ia pasti ada di rumah. Aku berlari ke kamar nya dan tidak ada Josh disana. Aku sangat khawatir, aku turun ke bawah dan berlari ke halaman belakangnya.

Ada apa ini? Lampu dekorasi terlihat sangat terang, kelopak bunga bertebaran dimana-mana, dan semua keluarga Josh dan Ibuku ada disana. Aku menoleh ke belakang untuk melihat Gigi dan Tyler, mereka tersenyum lebar. Dari sisi kiri sebelah taman, seorang laki-laki berbaju putih dan celana kelabu, matanya yang bersinar dan senyumnya yang lembut berjalan ke tengah halaman. Josh.

Aku berjalan ke arahnya, dan langsung memeluknya,

"Kamu kemana saja? Aku sangat khawatir denganmu. Dan ada apa dengan semua ini? Mengapa.."
"Sshhh..."

Ia memotong pembicaraanku. Lalu, ia berkata,

"Winter, kamu adalah pelangiku dikala hujan, penerangku dikala kegelapan, penunjuk jalanku dikala aku tersesat, dan teman terbaikku dikala aku kesepian. Winter, kamu adalah hal terbaik yang pernah ada di dalam hidupku, dan hal terindah yang pernah diciptakan oleh Tuhan. Winter, aku mencintaimu dari lubuk hatiku yang terdalam. Winter, kamu adalah wanita terbaik di dalam hidupku setelah ibu ku,"

Aku terdiam dan terpaku saat itu, lalu, ia menyambung perkataannya,

"Winter, aku ingin kamu menjadi pendamping hidupku, ayo kita menua bersama,"
"Winter,"

"Will you marry me?"

It's You {Perbaikan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang