💞UN💞

59 19 70
                                    

Menyeramkan, satu kata yang sering diucapkan para pejuang Ujian Nasional. Ujian nasional, hanya berlangsung beberapa hari. Namun, dipersiapkan berbulan-bulan oleh para pejuangnya. Ada beberapa yang benar-benar berjuang dalam menjalani ujian nasional, dan tidak sedikit yang hanya bersantai-santai saat ujian nasional. Kalian masuk dikategori yang mana?.

Setiap orang pasti mempunyai tingkatan keseriusan yang berbeda-beda dalam menjalani sebuah rintangan. Begitupun dengan aku, dan sahabat-sahabatku. Disaat sahabat-sahabatku sibuk membuat resuman rumus fisika, rumus matematika, rumus kimia, aku hanya dapat belajar untuk mengingat organ-organ tubuh manusia, tumbuhan, binatang, dll. Santai bukan? aku hanya belajar satu mata pelajaran (Biologi), dan mungkin pada tulisan kali ini, aku akan sedikit bercerita bagaimana aku melewati ujian nasional dengan ujian yang sekaligus diberi oleh Allah.

Hari itu, jadwal ujian matematika dan teman-temanku sibuk berbicara bahwa masih ada beberapa rumus yang tidak mereka hapal. Aku hanya diam, untuk apa aku ikut berbicara, sedangkan aku tidak ada membacanya, eh ada sebagian hehehe. Mengapa aku hanya membaca sebagian? karena waktu itu ibuku sedang sakit, aku fokus merawatnya, sebenarnya ini tidak bisa dijadikan alasan sih. Aku benar-benar sedih melihatnya, namun aku tidak pernah menampakkan kesedihanku di depan ibuku karena gengsiku tidak memperkenankan aku menangis di depannya. Aku mempunyai sifat kalau ada masalah maka aku tidak akan fokus dalam melakukan sesuatu, begitupula dengan belajar.

Apakah setelah kalian membaca kalimat di atas itu kalian mengasihaniku, meremehkanku, atau menganggapku lemah? banyak orang yang menilai keadaanku waktu itu sebagai sesuatu yang lemah dan meremehkanku. Aku berusaha sekuat mungkin untuk tidak mendengarkan ocehan mereka, untuk apa aku mendengarkan sesuatu yang membuat keadaanku akan menjadi lebih terpuruk?. Aku mempunyai prinsip hidup bahwa orang tua segalanya, dan aku tidak akan pernah mau untuk mengacuhkan orang tua karena sibuk belajar.

Setelah melewati hari-hari ujian nasional, dan tiba waktunya nilai ujian nasional keluar. Aku gugup setengah mati, apakah ini namanya cinta? bukan. Aku gugup, aku takut, aku gelisah nilaiku akan mengecewakan, dan setelah nilai itu ada ditangan ibuku, setelah dia melihatnya, dia hanya tertawa, akupun ikut melihat nilai ujian nasionalku, dan ternyata nilainya tidak terlalu buruk. Mungkin karna berkah merawat orang tua yang sedang sakit :).

Pesanku kita harus belajar, tetapi jika orang tua kita sakit, jangan takut untuk tidak belajar karena sibuk merawatnya, ingat!! Ridha Allah tergantung ridha orang tua kita. Dan percayalah bahwa Allah akan selalu ada bersama orang-orang yang sabar, Allah juga sudah mempunyai jalan hidup untuk kita.

Dari Abdullah bin 'Amru radhiallahu' anhuma , ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah bergantung pada murka orang tua " (Hasan. At -Tirmidzi: 1899, HR. Al-Hakim: 7249, at-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabiir : 14368, al -Bazzar: 2394).

----------
Mohon maaf untuk para pembaca karena dalam tulisanku ini masih banyak terdapat kekurangannya. Mohon dikoreksi kalau ada salah dalam bentuk apapun itu, supaya bisa menambah ilmuku :).

Salam manis dari Banjar

Teruntuk kalian, para pembaca tulisan ini dan untuk Keluarga Penulis Masa Kini.
Kami_KPMK

Tulisan Shlhtlamaliaptr_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang