Isyaratmu memberiku pentunjuk dengan gerakanmu, andai aku tau isyaratmu, pasti aku akan selalu memahamimu, tanpa harus mengode terlebih dulu, agar kau peka dan mengerti, bukan salahku atau salahmu, itu karna aku terlalu egois, karna ingin di mengerti olehmu, tapi itu semua hanya egoku, yang terlalu berlebihan terhadap dirimu.
Di siang yang terik ini, Amel sedang menunggu jemputan di depan sekolah, karna kakaknya berjanji, akan menjemputnya setelah ia pulang kerja, tapi hingga saat ini, kakaknya itu belum menjemputnya, terpaksa ia kembali masuk ke lingkungan sekolahnya dan menonton kakaknya di lapangan Basket sekolahnya ini.
"Bosen gue lama-lama di sini" Gumamnya sambil menghentak-hentakkan kakinya ke depan.
"Loh? Amel, masih di sini" Tanya Xio BingungAmel mendongakkan kepalanya dan mendapati wajah tampan kakaknya itu.
"Iya kak! Kak Afgan belom jemput" Jawab Amel dengan Raut Wajah Kacau"Yaudah, kakak anter pulang ya" Kata Xio
"Enggak kak, lagian kakak, bentar lagi latihan" Tolak Amel
"Biarin, yang penting adek kakak ini pulang dulu" Kekeh Xio"Enggak kak, kasihan kak Afgan nanti," Kata Amel sedikit ragu
"Nanti, biar kakak yang bilang, ke kak afgan" Kata Xio"Udah kak, gak usah, Amel tunggu kak Afgan aja"
"Beneran, gak nyesel nunggu di sini"
"Beneran kak"
"Itu mata bengkak, kenapa?"Tanya Xio penasaran dari tadi di buatnya
"Tadi di kelas nonton film kak, Ceritanya bikin mewek" Elak Amel"Gak usah boong sama kakak,"
"Issshhhh beneran kak"
"Yaudah, kalo gak mau cerita"
"Xio! Buruan, kita perlu banyak latihan minggu ini" Panggil Salah satu temannya
"Itu kak! di panggil" Kata Amel
"Kamu masih utang penjelasan, sama kakak ya" Kata Xio sebelum pergi"Bodo! Amel lupa" Kekeh Amel.
Drutt...Druttt...Druttt
Ponsel Amel bergetar, menandakan ada yang mengirim pesan padanya, cepat-cepat Amel membuka nontifikasi pesannya itu, tertulis nama kakaknya di sana, lalu ia langsung mengembang senyuman
Kak Afgan🐮
Kakak udah nyampe, Amel di mana?Amel
Iya kak, Amel ada di dalem, sebentar Amel keluar!Setelah mengirim pesan kepada kakaknya, Amel bergegas menghampiri kakaknya, yang sudah menunggu di depan gerbang sekolahnya.
"Maaf! kakak telat jemput Amel" Kata Afgan, Setelah Amel masuk ke dalam mobil
"Enggak kok kak, lagian Amel juga enggak sendiri, tadi nunggu kakak" Jawab Amel"Siapa"
"Kak Xio, kak"
"Emang, dia enggak latihan"
"Latihan kak, sambil jaga Amel"
"Mana bisa, Amel"
"Bisalah kak!" Tawanya dan di ikuti tawa oleh kakak tertuanya.
"Mampir makan dulu ya" Kata Afgan, setelah menghentikan tawanya
"Emang Bunda, gak masak ya kak"Tanya Amel Bingung"Kamu lupa ya, Bunda sekarang pulang malam"
"Oh! Gak deh, Amel udah kenyang kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Air Mataku
Teen Fiction"Aku membencimu" kata Suara lembut itu "Bencilah aku sesukamu" Kata Suara berat itu Hanya ada isak tangis dari seorang gadis yang memenuhi ruangan tersebut, tidak ada ucapan yang ingin keduanya ucapkan, mereka memilih diam dan hanyut ke dalam masala...