💦KISAHKU 03💦

22 3 0
                                    

Rasa itu bisa berubah-ubah, tergantung hati kita yang merasakan semuanya, itu tergantung mood yang kita rasakan.

"Oy kemana aja lu" Kata Diro
"Kepo, gimana latihannya" Kata Nathan, mengalihkan perbincangan dan mengganti topik perbincangan mereka.

"Biasa, belum ada yang serius" Jawab Qino
"Iya, kemana lo kemaren, kita sampe kena marah pak Kus" Omel Yuda

"Maaf gua kemaren, lagi males latihan" Jawab Nathan jujur
"Lo harus profesional dong than" Saut Surya

"Iya, iya, maafin gua"

"Kalo udah gini, kita harus apa"

"Ya, ya, maafin ya"

"Tau ah,"

"Ayo dong, ntar gua ikut latihan"

"Lo lupa nanti gak ada jadwal latihan Nathan"Kata Surya geregetan di buatnya
"Ya! Maksud gua besok sore" Elak Nathan
"Besok Minggu, anjir" Saut Qino
"Ya kit-" Kata Nathan terpotong, karna guru mapel pagi ini, sudah memasuki ruang kelasnya, terpaksa ia harus mempending bicaranya.

🐬🐬🐬🐬

Pagi ini, seharusnya ia tidak berangkat ke sekolah, karna ia masih sulit untuk berjalan, Bunda juga merasa khawatir, karna melihat anak bungsunya sulit untuk berjalan.

"Nak, benar kamu mau sekolah hari ini," Kata Bunda, terlihat jelas dari raut wajahnya, karna terlalu mengkhawatirkan anaknya.

"Iya nda, Amel gak papa, ada kak Xio Yang jaga Amel" Kata Amel menyakinkan Bundanya
"Bunda khawatir nak, melihat kondisimu sekarang, takut nanti tambah parah gimana" Kata Bunda

"Udah nda, percaya deh"

"Bunda gak nyakin 100 persen"

"Aaa Bunda, nanti keburu masuk"

"Bunda anter ya!"

"Gak usah nda, Amel bisa kok"

"Yaudah nanti, telfon mama kalau ada sesuatu" Nasihat Bunda
"Iya Bunda sayang, Amel pamit dulu ya!, Amel masuk" Kata Amel dan menyalimi tangan Bunda sebelum ia benar-benar keluar dari mobilnya.

"Hati-hati sayang, Belajar yang bener" Kata Bunda, dan di terima anggukan kepala dari sang Anak

"Aduh bakalan kuat, enggak ya gue" Rintih Amel dan terus berjalan, namun belum sempat ia melanjutkan langkahnya, ada seseorang yang menuntunnya, dari samping

"Fajri"Kata Amel yang melihat, Fajrilah yang membantunya
"Kenapa lagi, itu kaki hah" Kata Fajri
"Enggak papa, minggir lo gue gak butuh bantuan lo"Kata Amel Sinis

"Enggak, lo boleh marah atau benci sama gua, gua gak peduli, yang gua tau, gua cuma mau nolong lo, itu aja, gak lebih" Kata Fajri jujur

"Tapi gue gak butuh jri"

"Terserah.....gua gak peduli, sekarang tugas gua nganter lo ke dalam kelas"

"Keras kepala banget sih lo"

"Kalo kepala gua gak keras, jelly dong, pala gua" Kekeh Fajri
"Gak lucu" Balas Amel
"Siapa juga yang nglawak" Sindir Fajri

"Ngeselin banget sih lo,"

"Kayak lo, enggak"

"Bodo! Jadi nganterin gak" Kata Amel
"Jelas maulah" Jawab Fajri Antusias, ia langsung mempunggungi Amel lalu berjongkok di hadapan Amel.

Tetesan Air MatakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang