Ch. 4

135 9 1
                                    

Chaeun terbangun dari tidurnya karna suara ketukan dari pintu kamar apartemennya. Ia pun turun dari kasurnya dan segera membuka pintu dengan mata yang masih tertutup.

"Iya, ada apa...?" dia menguap dan membuka sedikit matanya. Seketika matanya terbuka lebar saat melihat perempuan yang ada di depan pintu tersebut.

"Chaeun! Apa kabar!" sambut perempuan itu. "Astaga, Hyojin Sudah lama sekali." Chaeun langsung memeluk Hyojin dengan erat.

"Ayo masuk." ajak Chaeun. Mereka berdua pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu apartemen Chaeun.

"Kapan kamu sampai di sini?" tanya Chaeun yang masih bergembira. "Sebenarnya aku sudah sampai kemarin sore tapi aku tidak mau memberitahu mu untuk kejutan." ucap Hyojin.

"Oh ya, ini aku bawakan oleh oleh." Hyojin mengambil sebuah barang dari tasnya. Ternyata itu sebuah jaket jeans dengan tulisan nama 'Cha(eun)nel'. "Aw.. terima kasih ya Hyojin. Ini sangat keren." Chaeun masih melihat ke arah jaketnya itu.

"Bagaimana kabarmu sekarang?" tanya Hyojin. "Baik," jawab Chaeun singkat dengan senyuman. "Ngomong ngomong apakah kamu sudah punya pacar?" goda Hyojin. Chaeun hanya tersenyum dan pipinya mulai memerah.

Chaeun pun menceritakan semua yang terjadi dua hari yang lalu kepada Hyojin.

"Tunggu, apa kamu bilang kamu di todong pisau? J-jadi dia seorang pembunuh?!" Hyojin menutup mulutnya karena terkejut. Chaeun hanya mengangguk. "Tapi dia bukan pembunuh yang kamu pikir. Dia orang yang baik." jelas Chaeun.

"Hei, Chaeun. Aku bukan menakut nakuti mu. Tapi berhati hati lah, mungkin dia bersikap baik padamu agar lebih mudah mencari korban. Bisa saja kamu menjadi korban berikutnya." Hyojin memegang kedua tangan Chaeun. Chaeun hanya terdiam seribu kata.

"Sepertinya aku harus pergi sekarang. Terima kasih sambutannya." Hyojin berdiri dari sofa dan menuju pintu keluar.

Setelah Hyojin pergi, Chaeun masih memikir kan hal yang Hyojin bilang.
"Apakah benar dia hanya memanfaatkanku?" batin Chaeun.

__ __ __

Chaeun duduk di tempat bekerjanya dan membuka laptopnya. Dia pun mengerjakan beberapa pekerjaan yang masih belum selesai kemarin.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 dan Chaeun masih belum selesai dengan pekerjaannya. Dia harus selesai pada hari ini juga.

"Ah, aku benar benar mengantuk." Chaeun menaruh kepalanya di meja.

Tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu apartemennya. "Siapa yang bertamu semalam ini?" batin Chaeun. Dia pun berjalan menuju pintu.

Dia pun membuka pintu dan ternyata itu adalah Jeno. Chaeun hanya menatap nya sementara dan menutup lagi pintunya.

"Hei, hei, Chaeun! Kenapa ditutup?" panggil Jeno dari balik pintu. "Jangan ganggu aku dulu Jeno. Aku ada banyak pekerjaan." Chaeun kembali duduk di tempatnya.

"Aku tidak akan mengganggu mu kok." mohon Jeno. "Sudahlah Jeno, sekarang sudah jam sebelas malam. Lebih baik kamu pulang dan beristirahat." ucap Chaeun dari dalam apartemennya.

"Aku tidak akan bisa beristirahat dengan tenang jika kamu tidak beristirahat dengan baik. Jadi, kamu harus beristirahat juga. " Chaeun pun terdiam untuk sementara.

Ia membuka lagi pintunya dan menatap Jeno lagi. "Jadi, boleh aku masuk?" tanya Jeno.

"Baiklah, masuk" titah Chaeun. Jeno pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu dan Chaeun kembali ke tempat kerjanya.

"Sepertinya kamu sibuk sekali?" tanya Jeno. "Aku harus selesai hari ini kalau tidak aku akan lembur besok." ucap Chaeun yang sedikit frustasi.

Jeno pun mendekat ke Chaeun dan memegang kedua bahunya dari belakang. "Sebaiknya kamu beristirahat. Ini sudah sangat larut. Jika aku jadi kamu, aku lebih memilih lembur dibandingkan begadang semalaman." Chaeun pun mengehentikan kegiatannya dan menutup laptopnya. "Benar juga. Terima kasih sarannya." Chaeun tersenyum ke Jeno.

"Baiklah mungkin aku juga harus pulang sekarang. Lagipula besok ada hal yang perlu aku kerjakan. Selamat beristirahat. Mimpikan aku ya." kata Jeno sambil mengedipkan matanya. Chaeun menggelengkan kepalanya karna tingkah Jeno.

Chaeun pun segera pergi ke kamar nya dan membaringkan tubuhnya ke kasur.

Chaeun masih memikirkan kata kata Hyojin tadi sampai detik ini. Tapi semua itu menurut Chaeun hanya omong kosong. Jeno tidak seperti yang Hyojin pikir. Dia baik, dan bahkan dia kadang kadang menggemaskan.

Tbc

I'm back Y'all. Part yang ini sepi beut bagai kuburan. Tapi tenang sajah part selanjutnya bakal bikin baper kok. Be patient is the must guys.

seperti byasah vote&comment!!

seperti byasah vote&comment!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kill or Kiss; ljnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang