1

10 3 0
                                    

Hari Rabu tepatnya di pagi hari , kala itu jam di dinding kamar Dinar tepat menunjukkan  pukul 06.00 .

Penghuni kamar itu sudah siap dengan menggunakan seragam batik berwarana biru khas sekolahnya,Dinar keluar dari kamarnya sambil menggendong tas di pundaknya menuju meja makan yang sudah ada Kak Lis disana yang sedang meminum segelas susu.

“Dinar sarapan dulu , itu minum susunya udah mulai dingin”

Dinar lalu menghabiskan segelas susu  tanpa sisa , dan memakan selembar roti tawar untuk mengganjal perutnya.

Kita bahas sedikit tentang kak Lis. Kak Lis merupakan mahasiswi kedokteran di salah satu Universitas Negri di Indonesia yang kini sudah memasuki semester 4 , nama lengkapnya Olisia Rahmayani. Hidungnya mancung , berkulit putih serta memiliki rambut hitam sebahu yang indah menambah kecantikannya , badannya yang cukup tinggi untuk ukuran seorang perempuan ditambah lagi sifatnya yang ramah kepada semua orang menambah nilai plus untuknya.

“Kamu udah mulai  daftar bimbel?”

tanya Kak Lis sambil menyiapkan bekal maka untuk Dinar.

Dinar menggelengkan kepalanya ,

belum terpikirkan olehnya untuk mendaftar bimbel atau semacamnya karena baru 1 minggu yang lalu dia baru saja selesai masa orientasi di SMA.

“besok Sabtu daftar bimbel , aku anterin. Kamu harus menyiapkan untuk masuk PTN dari jauh hari”

ucap Kak Lis dan diangguki oleh Dinar.

“Bunda sama Ayah kapan pulang kak?”

“minggu depan mungkin”

Kedua orang tua Dinar seorang pengusaha yang jarang ada di rumah , oleh karena itu mereka mempekerjakan  asisten rumah tangga untuk mengurus rumah.

“Aku berangkat dulu ya kak”

Dinar menyalami tangan Kak Lis

“Hati-hati , belajar yang bener”.

Pagi ini matahari tampak malu-malu memancarkan sinarnya , tertutup dengan awan-awan.

Setelah  menunggu 5 menit di halte , Bus barulah datang tanpa berlama-lama Dinar langsung naik dan mengambil duduk di dekat jendela.

Bus yang dinaikinya cukup penuh dengan orang yang ingin berangkat kerja , dan sebagian lagi murid-murid seperti dirinya yang akan bersekolah.

15 menit menaiki bus Dinar telah sampai di Sekolah , masih ada waktu 10 menit sebelum bel masuk berbunyi,

dia  melangkahkan kakinya menuju kelas 10 IPA 3 di lantai 2 tepat berada di samping perpustakaan.

“Woi Dinar”

Elisa menepuk pundaknya yang membuat lamunan Dinar buyar seketika

“aisss kebiasaan ngaggetin”

Dinar memutar bola matanya malas

“Ketek lu bau minyak nyong-nyong si”

Elis mengendus-endus Dinar seperti kucing mengendus ikan.

Dinar langsung menutup hidung Elis menggunakan tangannya

“ kurang vitamin jadi gini kan tingkahnya".

Elis merupakan teman SMP nya dulu dan sekarang mereka berada di satu sekolah yang sama , Dinar terkadang heran dengan sifat Elis yang terkadang di luar nalar

“Bisa-bisanya ya gua temenan sama lu Lis” Dinar merasa heran

“lah siapa bilang lu temen gua Din” balas Elis sambil asik mengunyah permen karet

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Le SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang