Mengeja Cinta Di Parangtritis

20 2 2
                                    

Pagi kembali dengan penuh ceria ,dengan sajak - sajak cinta Tuhan yang didendangkan Syahdu Alam, burung - burung berkicau indahnya, rumput - rumput menari  dikebiri matahari dan Cahayanya mengintip dari sela- sela dedaunan yang masih dihiasi embun, lalu disana bunga - bunga bermekaran sedang kupu- kupu beterbangan.

Pagi ini semuanya merayakan hari baru, 17 Februari 2013, gak tau kenapa ketika mata ini terbangun dan aku buka jendela kamar udara terasa meremajakan tubuh, sejuk yang luar biasa mungkin hari ini Tuhan dan para malaikat sedang berpesta lalu cipratannya jatuh sampai ke bumi

Aku mulai hari ini dengan mengeja pagi lanjut membersihkan badan ini, mandi pagi adalah rutinitas yang tidak bisa aku tinggalkan dalam keadaan apapun, sebab mandi pagi benar - benar berhasiat untuk menghidupkan semangat bagiku , dan satu lagi yang tidak bisa aku lewatkan setiap pagi , sarapan dilanjut dengan menyeduh kopi hitam untuk di nikmati dihalaman rumah, terkadang ditemani nyanyian bob marley seperti sekarang ini pukul 07.15 aku sedang menyeduh kopi sembari duduk dilincak depan rumah, namun yang paling disayangkan hari ini tidak ada pisang goreng atau semacamnya yang biasa bersanding dengan kopi di pagi hari,


Yeaahh.. Mantap bob marley kembali bernyanyi pagi ini, benar seolah hidup kembali, lirik - lirik nya memberi sugesti untuk selalu baik-baik saja ,itu yang aku suka dari lagu reggae ini,

Halah, rokok abis lagi tinggal sebatang doang , ambil vespa lah cari rokok dulu mumpung masih pagi gini siapa tau ketemu ratih atau minimal lihat dia lagi sibuk nyapu yaa mungkin aja siapa yang tau, soalnya kan warung rokok deket sama rumahnya Ratih , tapi apa uda buka warung jam segini , alahh gak ada salahnya dicek dulu

Masih terlalu pagi untuk merindukan seseorang yang belum tentu juga menyimpan rindu yang sama,
Tapi lagi- lagi ini soal perasaan kita tidak bisa memposisikan hati seperti berlogika,

Ohh sudah buka rupanya, rajin juga ni warung, mungkin sudah tau kalo sepagi ini aku bakal beli rokok kesini

"Eh.. Ratih , ?!"

Kaget saya pas lagi sampai dan masuk warung mau pesen rokok ternyata disitu ada bidadari yang kayaknya sengaja blanja disini biar ketemu aku.

"ehh.. Iya mas, golek apa tumben nyang warung , ?"

"hehe .. Enggak , meh tuku rokok, lha koe blanja apa iku.?"

"oh.. Iyaa, iki lho kon nukokne minyak gosok go Bapak sekalian tuku Sayur titipan mbak Asih,"

"Oalah , iya-iyaaa"

Grogi ketemu Ratih sepagi ini, nanya gak, nanya gak yaaa?

"Eh.. Rath, lha sibuk gak koe mengko awan ?"

Pas lagi asik-asiknya ngobrol, susah payah ngumpulin energi, yang punya warung uda nongol aja dengan semua pesenan - pesenan si Ratih,

"Iki mbak , pesenane mau dadi kabeh e , 25.000 "

"Njeh pak, monggo.. Matur swon geh "

"iya-iya.. Lha koe meh tuku apa mas ?"

" Rokok Pak, Gudang garam filter "

" yaudah yaa mas, aku permisih dulu"

Si Ratih sudah main pamit aja,
Seketika langsung aku ambil pergelangan tangannya, untuk sekala detik mata kami bertemu saling berpandangan dan cukup dalam ,sungguh keromantisan yang tidak biasa terjadi di warung tapi lagi-lagi ini peran sebuah perasan

Seratih NaranggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang