Part 08

768 39 0
                                    

Toktoktok!!!!

"Ghian Bangun sayang udah jam Lima Loh!Solat subuh terus mandi sekolah sayang!!!" Tania mengetuk pintu kamar Ghiandra.

Ghiandra jalan tidak berarah dan membukakan pintu Untuk Bundanya.

Ghiandra kembali lagi ketempat semula,Namun dengan Langkah kilat tania mampu menahan Ghiandra yang hendak tertidur kembali.

"Kamu ga sekolah?" Tania menahan tangan Ghian

"Engga bund,Ghian Cape banget Baru Pulang Jam 11Malam:(" Rengek Ghian Dengan Wajah yang di sedih sesedih mungkin.

"ya sudah kamu istirahat,Bunda mau Ke kantor dulu,oke?" Tania mengecup singkat kening anaknya itu.

***

Diandra melihat mama dan papanya bertengkar didalam kamar dari balik pintu kamar mama dan papanya.

"Kamu itu lebih mentingin Kerjaan Dari pada Keluarga"
aslan Membentak Keras Kirana.

"Aku Nyesel ya nikah sama kamu!?Apapun Kamu Larang!Aku Juga pengin tampil Cantik Dan Aku juga Pengin ngurusin perusahaan Butik aku!Kalo aja Aku Tau nikah sama kamu endingnya gini!Ga mungkin Deh aku nikah muda sama ka..." Ujar Kirana terhenti

Plak!!!!
Aslan lebih dulu menampar pipi kirana,

Mifta Berlari kecil kearah Diandra yang sedang memantau Keadaan Mama Dengan papanya.

"Kak Aku Takut" Mifta memeluk Diandra,Gadis Kecil yang Masih duduk Di bangku sekolah dasar itu menangis terisak.

"Aku Ceraikan Kamu Sekarang Juga Kirana!Kamu Sekarang Pergi Dan tinggalkan keluarga Kamu" Aslan membanting Guci yang ada dikamar mereka.

Diandra segera membopong tubuh adiknya untuk masuk kedalam Kamar Diandra.

Kirana Keluar Dari Kamar Tanpa Basa basi kirana menghapus air matanya dan keluar rumah tanpa berpamitan dengan anak anaknya.

***
"Kak,kenapa mama ribut terus kak mifta takut kak" Mifta tetap memeluk tubuh Diandra.

"Udah Gausah Nangis,kaka selalu ada buat kamu" Demi apapun Diandra sangat menyayangi adik semata wayangnya.

Diandra membawa Mifta untuk berbaring didalam dekapannya.

***

Diandra Keluar Dari kamar karena mifta tertidur, Diandra mendudukan bokongnya diatas karpet yang berada diruang keluarga.

Aslan Keluar Dari dalam dan duduk disamping anaknya itu.

"Diandra dengerin papa!Besok Lusa Papa Akan Bawa kamu dan mifta ke London dan menetap tinggal disana" Aslan memicingkan matanya ke arah Diandra.

Diandra tidak menggubris perkataan papanya itu.

Aslan yang melihat sifat Dinginya Diandra hanya membuang nafasnya kasar

***

Diandra sekarang berada ditaman deket rumah Ghian dan tentu sedang duduk bersama Ghiandra.

"Ghian,Gua Besok lusa udah pindah ke london"Diandra menoleh kearah Ghian.

"Hati hati" Hanya perkataan itu yang keluar dari mulut ghian.

"Tapi kamu ga usah khawatir,Disekolah ga akan ada yang gangguin kamu,Karena aku udah ngomong sama papa aku buat Minta Tolong jagaiin kamu disini selama ga ada aku"Diandra kembali menoleh ke arah Ghian

Flasbck On
Aslan yang melihat sifat Dinginya Diandra hanya membuang nafasnya kasar

" Tapi ada syaratnya pa"Diandra menoleh tajam ke arah papanya.

"Apa?" Aslan membelai lembut Rambut Diandra.

"Diandra minta papa harus kirimin penjaga Untuk Temen Diandra yang ada disini namanya ghian" Diandra berbicara sangat polos.

"Tentu sayang" Aslan memeluk tubuh Diandra.

Flasbck Off.

Ghiandra hanya memanggukan kepalanya pelan.

***

Sekarang Ghian sudah duduk dibangku sekolah tanpa diandra disampingnya.

Erlangga Dkk memasuki kelas Ghiandra,Ghiandra awalnya takut numun ada yang berbeda dengan sikap Erlangga dkk.

Erlangga tidak mengganggu Ghiandra lagi,Mungkin takut karena ancaman papinya.

"Sil,Nyalaiin Hospot dong!?" Titah Erlangga pada sisil.

"Udah nih" Sisil menunjukan ponselnya.

"Sintia mana Be?" Riziq celingak celingukan

"Be be ap babe?" Ujar sisil ketus.

"Cabe Bego!?" Riziq Melangkah tidak menggubris perkataan Sisil.

"Eh Dugong!Diem diem bae ngopi mana ngopi!?" Riziq Duduk dimeja Ghian dengan cara melompat.

Ghian hanya menunduk.

"Erlangga!Sini Dong Ngubulin Dugong!?" Riziq Melempar tas Ghian yang tadi ghian taruh di Mejanya.

"Udah Sana Lo aja!Gua Mau Ml-an" Erlangga Acuh tak Acuh

Ghiandra menunduk kepalanya sambil memikirkan kata kata Diandra kemarin,Soal Dia akan meminta papanya agar menjaga Ghiandra.Namun Aslinya Nihil.

"Napa Lu Diem mulu!?Ga punya cocot hah!?" Riziq Menjambak Rambut Ghiandra.

Erlangga yang berada disana hanya acuh tak acuh memainkan Handphonya.Dan disampingnya ada Sisil.

Ghiandra tetap menunduk walaupun Telah ditarik Riziq Agar menghadap ke arahnya.

Tingting!!!!
Bel masuk jam pertama telah dibunyikan.

"Untung Bel!Kalo Engga Mungkin Elu Udah Gua Hempas Dari Sini Vangsat!?" Riziq Meloncat turun berbalik dan meninggalkan Ghian yang masih menunduk dan menahan perih jambakan dari Riziq.

Diandra-rintih Ghian dengan suara bergetar dan meneteskan air matanya.

***
Sory part ini sedikit banget dan gaje:(

Vote dan komen

Salam,

Aprili_Nda64

Gadis Buruk RupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang