1. Aku Harus Pergi

833 70 3
                                    


Mingyu menuangkan Sampanye ke gelas Seungkwan. Pria berambut pirang menerima nya dan mengembangkan senyuman di bibirnya. Mereka menikmati Minuman mereka di tengah remang steak restoran yang sudah tutup.

"Kamu terlihat lelah? Apa pekerjaan sedang sulit?" Mingyu bertanya dan Seungkwan menggelengkan hanya kepala nya. Mingyu tahu sesuatu sedang menganggu sahabat nya. "Aku akan menyiapkan makan malam kita." Mingyu berpikir mungkin setelah makan malam sahabat nya mau berbagi cerita. Seungkwan mengangguk, lagi lagi merespon tanpa kata.

Mingyu bergerak ke bar dapur dan mulai mengeluarkan bahan bahan yang dibutuhkan untuk memasak. Seungkwan menggunakan waktu sendiri nya dengan duduk dan mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling restoran, membuat nya teringat beberapa kenangan di restoran itu.

Mingyu dan Seungkwan berteman sejak mereka di bangku kuliah. Mingyu di jurusan memasak sedangkan Seungkwan di jurusan Bisnis. Mereka dekat karena kamar asrama mereka bersebelahan dan mereka memiliki satu lingkaran pertemanan yang sama.

Sejak kuliah mereka bercita cita bersama untuk memiliki restoran sendiri. Mereka bekerja keras, menabung dan sedikit demi sedikit bisa mewujudkan keinginan itu. 5 tahun lalu mereka resmi membuka restoran Steak dan menjadi restoran yang cukup dikenal di kota.

Mingyu sebagai Chef Utama, dan partner Chef nya Myunghoo yang terkenal tampan membuat restoran mereka cukup terkenal. Ketampanan mereka hanya pancingan saja, ketika mereka sudah datang karena penasaran kemudian memesan makanan, bisa dipastikan jika kedatangan mereka yang kedua adalah karena makanan yang enak bukan karena chef yang tampan.

Mingyu tahu jika dirinya tampan, maka dari itu dia membuat dapur pertunjukan di tengah restoran. Jadi tamu bisa duduk di bar dan melihat nya memasak. Mingyu adalah orang yang mengutamakan rasa di makanan yang dia masak. Dan ketika dia membuat bar dapur itu dia bilang "orang yang puas melihat wajah tampan ku, hati nya akan gembira dan itu akan membuat makanan terasa lebih enak." Seungkwan tersenyum mengingat masa itu.

Seungkwan melihat punggung Mingyu yang sedang memasak, dia meminum sampanye nya dan kembali larut dalam pikiran nya sendiri. Mereka sudah berteman terlalu lama. 15 tahun. Kenapa Seungkwan berpikir bahwa itu terlalu lama? Karena akhir akhir ini Seungkwan menyadari bahwa dia sudah tidak bisa terus-terusan berada disisi Mingyu sebagai "teman" nya.

Seungkwan tahu dia menyukai Mingyu, bukan hanya sekedar teman, lebih dari itu, dia menyayangi dan mengasihi Mingyu. Dia menyadari nya 6 tahun lalu. Ketika Mingyu datang ke tempat nya bekerja dan memeluk, mencium pipinya, dan bilang padanya untuk berhenti bekerja karena mereka akan membuat restoran bersama seperti apa yang mereka impikan. Malam itu Seungkwan menyadari bahwa dia sudah menyukai Mingyu. Mungkin perasaan itu sudah ada jauh sebelum itu.

Seungkwan membuat dirinya masuk kedalam kehidupan Mingyu, berbagi semangat, cita cita dan impian bersama. Dan Seungkwan berpikir bahwa dia masuk terlalu dalam. Selama 6 tahun ini dia tahu dia tidak bisa memiliki Mingyu, tidak bisa mengubah status mereka dari berteman menjadi lebih dari itu. Tapi dia membiarkan diri nya larut kedalam pikiran "tidak apa apa asal aku dekat dengan nya" kini dia sadar bahwa dia harus merubah pikiran itu.

Mingyu menyajikan masakan yang dibuat nya di depan Seungkwan. "Yuk makan." dia bergerak keluar dari dapur dan duduk sebelah Seungkwan. Seungkwan memandang makanan di depan nya, dan utuk pertama kalinya dalam hidupnya dia tidak berselera untuk menyentuh makan nya. Tapi demi Mingyu, dia memaksakan diri untuk mengunyah, menikmati dan menelan semua nya.

Mingyu melihat Seungkwan dan tiba tiba meletak kan telapak tangan nya ke kening Seungkwan, membuat Seungkwan terkejut dengan sentuhan lembut tangannya. "Kamu tidak sedang demam?" Mingyu berkata, kemudian melihat wajah Seungkwan lebih dekat, terlalu dekat hingga Seungkwan bisa merasakan hembusan nafas Mingyu. "Mabuk pun tidak, kalo kamu mabuk kamu akan tertawa terus. Kamu kenapa sih kok tumben lebih diem?" Mingyu merasa aneh dengan sikap teman nya yang biasa nya selalu ceria.

CONGRATULATION, I MISSED YOU, I LOVED YOU....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang