7. Aku hanya ingin Seungkwan

432 59 9
                                    

Double update :)


--


Seungkwan menatap pemimpin Volunteer nya dengan wajah sedih. "Apa aku benar benar akan di pulang kan?" dia bertanya.

Pria kekar di depan nya menarik nafas. "Aku ikut sedih Kwani, kamu benar benar giat dan rajin selama 4 bulan ini, tapi seminggu ini keadaanmu membuat kita khawatir. Kamu muntah setiap pagi, pingsan 3 kali dan pucat setiap saat. You need to go home and rest."

Seungkwan menarik nafas nya, pria bernama Seokmin itu benar, Seungkwan tidak mungkin bertahan dengan keadaan nya sekarang. Dia butuh istirahat. Tapi jika pulang sekarang, berarti dia tidak akan kembali dan ini akan menjadi perpisahan dengan kelompok nya.

"Aku tau ini berat, tapi aku janji, kalo aku sudah terima surat sehat dari dokter aku akan dengan senang hati menyambutmu kembali ke kelompok ini. Gimana?" Seokmin mencoba membujuk Seungkwan. Walaupun dia tau itu tidak mungkin. Seungkwan mau tidak mau mengangguk dan memutuskan untuk pulang dan istirahat. Tidak ada pilihan lain untuk nya. Kali ini penyakit nya tidak bisa ditolerir lagi.

--

Dengan penuh perjuangan. Dalam 2 hari perjalanan lewat udara, laut dan darat. Dengan segala jenis kendaraan hingga berjalan kaki. Akhirnya Mingyu melihat sebuah perkampungan setelah hanya melihat gunung dan hutan selama beberapa jam tadi.

Mingyu bersama Midan, seorang yang diutus Wonwoo untuk menemani perjalanan Mingyu hingga dia kembali ke Korea. Mereka berjalan menuju ke arah rumah yang dijadikan sebagai penginapan Volunteer disana.

Selama berjalan memasuki perkampungan, dia melihat ke sekeliling nya. Dia bisa melihat beberapa wajah Korea yang dia percayai sebagai teman satu tim sukarelawan Seungkwan. Tapi, dari semua wajah yang dia lihat, tidak ada sosok yang dia cari.

"Mingyu, ini Seokmin, dia leader di tim ini." Midan memperkenalkan Mingyu dengan seorang berwajah tampan berhidung tajam. Dia sungguh cocok menjadi seorang aktor

Mereka bertiga duduk di sebuah meja panjang yang sepertinya selalu digunakan untuk pertemuan dan rapat warga lokal.

"Apa ada yang bisa kubantu? Apa yang membuatmu datang jauh kesini?" Seokmin bertanya, dan senyuman tetap tampak di wajah nya.

"Aku datang untuk bertemu Seungkwan, apa benar dia ada disini?" Mingyu bertanya.

Wajah Seokmin berubah ketika Mingyu menyebutkan nama Seungkwan. "Kim Mingyu-ssi, maafkan aku. Sepertinya kamu sedikit terlambat." dia berkata, Mingyu mengerutkan kening nya, merasa khawatir terjadi sesuatu pada Seungkwan.

"Ke-kenapa? Apa terjadi sesuatu padanya?" Mingyu bertanya.

Seokmin makin menunjukkan wajah bersalah pada Mingyu, membuat pria tinggi itu tidak tenang. "Dia memang ada disini dan di tim ku, tapi aku baru memulangkan nya kemarin, kesehatan nya tidak memungkinkan untuk membuat nya tetap berada disini." Seokmin menjelaskan.

"Apa dia baik baik saja?" Mingyu bertanya khawatir, buat nya sekarang tidak masalah dia berjalan sejauh apapun asalkan dia bisa tau bahwa Seungkwan baik baik saja. Tapi sayang nya Seokmin menggeleng menjawab pertanyaan Mingyu.

"Dia tidak cukup baik untuk berada disini. Aku meminta nya untuk kembali ke Korea karena aku tidak bisa menjamin jika dia bisa bertahan bersama kita." Seokmin berkata. Mingyu menghela nafas nya mendengar jawaban yang tidak ingin dia dengar.

"Aku, aku akan kembali ke Korea." Mingyu berkata, sudah tidak ada alasan dia berada disana, dia ingin bertemu Seungkwan. Sesegera mungkin.

"Kim Mingyu, hari sudah menjelang malam, lebih baik menginap disini, besok pagi kamu bisa kembali, terlalu berbahaya." Seokmin memberi saran,

CONGRATULATION, I MISSED YOU, I LOVED YOU....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang