ALDINO - 04

2.6K 194 75
                                    

SAY HI
HI..

AKU DATANG MEMBAWA REVISI.

JANGAN LUPA SPAM KOMEN DAN VOTE BANYAK-BANYAK.

TERIMA KASIH, SALAM AZIFAH
SELAMAT MEMBACA.

BAB 04 - PELAKU?

NORMAL POV

Usai melewati perjalanan yang panjang, Aldino sampai di kawasan perumahan tempat ia tinggal. Setelah melakukan perbincangan penuh emosi beberapa menit lalu, akhirnya seluruh teman Aldino pulang ke rumah masing-masing.

Kecuali Raja dan teman-temannya. Mereka diutus langsung oleh Riko untuk tetap menjaga Aldino. Pasalnya, Aldino terbilang sering bertukar suasana hati. Dan mereka pun mengerti akan hal itu.

Raja Samudra, sahabat Riko sejak masa SMA. Dia sudah mengenal baik sosok Aldino sejak lama. Dimulai dari Aldino yang terbiasa menjauh dari keramaian, sampai pada sifatnya yang suka kebebasan.

"Dino, keknya dia udah mau sampai," tutur salah seorang teman Raja. Lelaki yang terkenal dengan sosoknya yang ceria, Alfa namanya.

Alex berdeham. "Gak usah panas lo! Gue yakin Annie oke-oke aja." Alex sahabat ketiga Riko dengan sosok kalemnya, tetapi penuh perhatian.

Aldino mengusak rambutnya berkali-kali. Sampai pada akhirnya, mobil hitam datang dari arah pintu gerbang perumahan. Cahaya lampu mobil itu jatuh mengenai retina Aldino. Aldino menggeleng sebentar, rahangnya tiba-tiba mengeras begitu saja. Entah haluan dari mana, ia mulai terpancing emosinya, lagi.


Atmosfer memanas, suasana kian mencekam. Padahal cuaca buruk tadi telah reda, hanya meninggalkan jejak rintik air saja. Malam pun semakin mengerikan, tak terhitung sudah pukul berapa hari ini. Mungkin telah melewati angka tiga. Terbilang cukup lama, tetapi mungkin saja itu memang benar adanya.

"Turun!" gertak Aldino memukul kaca jendela mobil yang baru saja sampai di depannya.

Kaca itu turun, menampakkan wajah gadis cantik yang sudah ia hafal betul bentuk wajahnya. Tak ingin berlama-lama, Aldino menarik gagang pintu mobil itu.

"Sabar, Aldi."

Aldino tak mengindahkan itu, ia tetap membuka paksa mobil itu agar segera terbuka.

Gadis itu menggerutu, "Gua bakal turun, Aldino! Sabar ini mau gue buka, kalo lo paksa terus ga bisa-bisa gue keluar, bego!" makinya sedikit geram dengan Aldino.

Aldino melepaskan tangannya, detik kemudian pintu penumpang belakang itu terbuka. Gadis yang tadi ia lihat wajahnya, mulai turun terlebih dahulu dan mencoba melangkah mendekati Aldino.

Langkah Aldino mundur menghindari gadis itu. Tapi entah mengapa, ia kembali mendekat. Otaknya memintanya untuk melakukan sesuatu.

PLAK!

Tangan Aldino menggampar wajah gadis itu. Tangan kiri yang sedari tadi bersembunyi di balik saku celananya, ternyata ingin menampar wajah mulus gadis itu.

AldinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang