Untuk Hati Yang Masih Teringat Mantan

1.5K 51 1
                                    


Mantan adalah makhluk yang bisa bikin semua kenangan baik-buruk muncul di ingatan. Bagi sebagian orang mantan itu seperti makanan basi yang udah nggak perlu dipedulikan lagi. Tapi tunggu, jika bukan karena mantan kita nggak bisa loh sekuat dan setegar ini. Trus gimana dong? Padahal dia udah nyakitin aku, ninggalin aku, khianatin aku, dan dia juga yang minta balikan. Okay, mari kita bahas.

Mantan itu ada banyak jenisnya;

Mantan yang jadian, dia mengungkapkan perasaan dan kamu menerima. Kemudian kalian pacaran, dan datang satu masalah kemudian kalian berpisah.

Mantan yang nggak jadian, saling memberi perhatian layaknya orang berpacaran, tapi tidak memiliki status lebih dari teman, kemudian dia pergi tanpa penjelasan. Ya, semacam meninggalkan pas lagi sayang-sayangnya.

Mantan yang hantu, jadian, pisah, ngilang, datang lagi, jadian lagi, bosan, ngilang lagi, dateng lagi, gitu aja terus sampai Upin Ipin kuliah kedokteran.

Mantan spesial, menjalin hubungan, pisah kemudian memilih jadi sahabat. Saling mendukung, menemani, dan tidak menyalahkan apa yang terjadi. Ah, ini sih impian banget tapi jarang terjadi.

Mantan terindah, dia yang pergi kita yang bingung sendiri bagaimana memulai hidup tanpa dia.

Dari semua jenis mantan di atas, mungkin kamu ingin menyumbang satu jenis yang tidak aku ketahui? Silakan.

Seseorang bisa disebut mantan karena dia pernah ada di hidup kita. Pernah menjadi sangat istimewa, memberikan kita kebahagiaan, mengenalkan kita pada kebiasaan baru, dan selalu menjadi alasan kita semangat menjalani hari. Tapi, meski begitu indah mantan juga yang akhirnya membuat kita menangis, merasakan cemburu, marah, curiga, dan mengajarkan kita arti melepaskan.

Apa pun yang dinikmati ketika masih bersama-sama kemudian jadi hilang arti ketika perpisahan tercipta. Padahal, seharusnya kita tak melupakan apa yang telah dia berikan. Sesakit apa pun kita karena perpisahan, tak sepantasnya kita melupakan kebaikan mantan selama masih bersama. Ingat, bahwa tidak semua orang hadir untuk menetap, ada sebagian orang yang hadir untuk memberikan kita sebuah pelajaran – dan itu adalah mantan.

Tentang mantan yang mungkin masih belum jelas, pergi begitu saja, hadir tiba-tiba, atau menjalani komunikasi seperti bisa, dan akhirnya membuat kita kembali berharap. Banyak sekali pertanyaan; harus diapain sih kak mantan yang begini? Harus dibiarkan. Itu cara sederhananya. Seseorang yang tidak jelas seperti itu memang tidak pantas diharapkan lagi. Sebab keputusan apa pun yang jadi pilihannya, pasti akan membuat kita terluka. Jadi, untuk apa tetap dibahas?

Jika dia pergi, maka biarkan. Jika ingin kembali, sapa seadanya, jangan berharap jika kamu tak ingin lagi terluka. Menjalin ikatan baik dengan mantan itu hebat, tapi jika hati kita belum sepenuhnya sembuh maka seharusnya kita tidak mengizinkannya menjalin komunikasi itu. Beri sedikit jeda, mintalah waktu untuk menyembuhkan hati terlebih dulu. Jangan sampai rasa takut kesepian dan belum bisa mengubah kebiasaan yang pernah ada, membuatmu menerima keberadaan dia dalam status yang berbeda. Ingat, sebelum ada dia kamu bisa baik-baik saja. Maka setelah tidak ada dia, kamu pun pantas, dan berhak untuk bahagia.

Untuk kamu yang mungkin masih teringat perihal mantan. Itu bukan masalah. Jika kamu tidak mempermasalahkannya. Nikmati ingatan itu, sakit, marah, sedih, luka, semuanya nikmati saja. Jangan ditolak setiap rasa yang hadir. Setelah kamu menikmati, semakin sering kamu menerima perasaan yang hadir karena ingatan tentang mantan, semakin kamu akan terbiasa, dan kembali baik-baik saja. Percayalah, mantan itu bukan makhluk yang menyebalkan. Mereka ada karena ingin mengajari kita arti bahagia dan merela. Mungkin terdengar lucu, ah masa ngajarinnya bikin sakit sih?

Apa kamu ingat ketika baru belajar berjalan? Naik sepeda? Di awal kamu pasti akan jatuh, sakit kan? Tapi setelah itu apakah kamu ingat perjuangan kamu menaklukannya hingga hari ini kamu terbiasa? Tidak. Kamu tidak ingat sakitnya, kamu ingat momen lucunya. Begitu juga dengan kenangan bersama mantan. Semakin kamu menikmati rasa yang hadir, luka itu bisa membuat kita akhirnya tertawa mengingat kenangan yang pernah ada.

Jangan jadikan mantan sebagai alasan kamu berhenti bahagia. Jangan menggantungkan kebahagiaan kamu kepada siapapun, kecuali Tuhan. Ingat, dalam diri manusia ada jiwa paling bijaksana. Cobalah untuk bicara dengan jiwa paling bijaksanamu, tanyakan apa pun, dan ceritakan semuanya. Jiwa bijaksana kamu akan menjawab dan menuntunmu kembali ke masa di mana bahagiamu bukan karena mantan. Sebagai manusia kita telah dititipi akal dan pikiran oleh Tuhan untuk digunakan sebagaimana mestinya agar memberi . Termasuk untuk memilih pendamping hidup kita kelak. Bukannya kita pemilih tetapi hal itu harus dilakukan agar tidak terjebak dengan cinta yang mudah datang dan mudah pergi.

Jadi, bagaimana kabarmu dengan mantan hari ini? Apakah kamu masih bingung dengan isi hatimu sendiri? Coba deh tanya ke diri kamu sendiri, bisakah mengulang waktu, memperbaiki yang telah hancur, dan mengembalikan yang sudah tiada? Jika kamu menjawab bisa, lakukanlah dan jangan mengeluh – itu keputusanmu. Jika kamu menjawab tidak, maka tatap ke depan, susun kembali bahagiamu, dan berjalanlah perlahan.

Dia yang pergi tak perlu terus diharapkan atau ditunggu untuk kembali. Maafkan diri sendiri, terima keadaan yang ada, jangan lagi mempermasalahkan apa pun yang sudah terjadi di belakang, maka bonus dari semua itu adalah ikhlas serta melupa. Memang tidak mudah, kamu harus terus belajar, dan belajar. Jangan berhenti sampai kamu berhasil. Terkadang, melepas menjadi satu cara paling tepat untuk menyelamatkan hati kita dari patahan yang mungkin di depan nanti tidak bisa kita kendalikan. Terdengar egois memang, tapi egois itu perlu. Supaya bahagia kita tak dikendalikan orang asing yang tak memahami siapa kita sebenarnya.

Semangat untuk hari ini.

Salam sayang, Alien.

NOTE for USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang