prolog

5 1 0
                                    

Cerita ini aku dedikasikan untuk seseorang yang sudah memberikan aku warna dalam hidupku. Mengajarkan aku akan pentingnya menghargai, mencintai diri sendiri.

Seseorang yang dengan gampangnya menjungkirbalikan perasaan diriku. Membuat aku seringkali menjerit atas tingkahnya atau hanya sekedar menatap wajahnya. Membuat aku tuli akan sekitar jika sudah menyangkut dirinya.

Seseorang yang hadirnya tidak nyata namun pengaruhnya begitu nyaya. Aku bersamanya bahkan hampir dua tahun lamanya. Menemani dirinya dengan warna yang begitu beragam. Kuning, abu-abu, merah, hitam, biru.

Melewati waktu bersama dengan suka, duka, tangis, tawa, rindu, kesal, marah.

Seseorang yang memenuhi memori ponselku karena fotonya terlalu banyak. Tapi aku tak marah, justru aku malah senang karena kapanpun rindu itu datang, aku tinggal melihat fotonya.

Seseorang yang fotonya menghiasi dinding kamarku. Tapi aku tak kesal, justru aku sering menahan malu karena merasa selalu dilihat atau dilirik olehnya. 

Seringkali aku ingin berlari ke sisinya, menghapus air matanya, mendengarkan keluh kesahnya, juga membiarkan bahuku untuk bersandar.

Tapi aku sadar,

Itu tidak mungkin bukan?

Rasanya aku ingin berteriak kala mendengar dirinya sakit, atau down. Sebagian diri ini merasa begitu sakit.

Dia..

Seseorang yang namanya kerap kali aku kenalkan pada dunia jika itu adalah suamiku.

Dia..

Seseorang yang raganya sering kali aku cap sebagai milikku.

Dia...

Seseorang yang wajahnya selalu membuatku berbunga-bunga.

Dan dia
























Kim Taehyung......


You Never Walk AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang