Part 03.

33 7 1
                                    

Lia hanya bisa berteriak melihat zombie itu berlari mendekat kearahnya. Ia hanya bisa pasrah menerima kematiannya. Lia menutup kedua matanya dan siap menerima kematiannya.

Akan tetapi ia tidak merasakan zombie itu mengoyak tubuhnya atau melukainya ia malah merasakan ada cipratan darah yang mengenai wajahnya.

Lia mencoba untuk berani membuka matanya dan saat membuka mata ia terkejut melihat zombie itu sudah diam tidak bergerak dan..

Bruk!

Tubuh itu terjatuh begitu saja tepat di atas Lia. Lia mencoba menyingkirkan tubuhnya kearah lain saat zombie itu terjatuh.

Pandangan Lia terfokus pada pisau yang tertancap di kepala belakang zombie itu "Pi-pisau..?" Ucapnya bingung.

"Lia?"

Lia yang merasa terpanggil segera mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dan terkejut melihat teman sekelasnya yang berdiri tak jauh darinya.

"L-Leon?" Ucapnya begitu saja.

Pria yang tak lain adalah Leon itu menghampiri Lia dan berkata "Apa yang kau lakukan disini? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Leon yang panik melihat kondisi Lia.

Lia berusaha duduk tegap namun ia meringis saat pedih lukanya terasa menyakitkan. "A-aku tidak apa-apa? Sudahlah jangan pedulikan aku, apa yang kau juga lakukan disini? Dan bagaimana caranya kau bisa selamat dari ledakan bom itu?" Tanya balik Lia.

"Um... ceritanya panjang" jawabnya sembari terkekeh.

Lia hanya tersenyum kecil dan berkata "Baiklah apa katamu saja" ucapnya lalu bangkit berdiri.

Namun ia sadar kalau dirinya sedang terluka hingga ia terjatuh kembali, kalau saja tangan kekar milik Leon tidak menangkapnya.

Manik icy blue dan cokelat madu itu saling bertemu. "Hati-hati cantik" ucapnya disertai senyuman lalu pergi.

Blush!

Seketika saja wajah Lia memanas dan merah merona hingga telinga. "Shit, aku merona!" Umpatnya pelan.

Leon melepaskan Lia dan berkata "Ayo kita pergi dari sini!" Ajaknya. Ia lalu pergi mengekori Leon dibelakangnya. Ia berjalan tertatih-tatih sembari memegangi luka diperutnya itu.

Leon yang menyadari itu berkata "Apa masih sakit?" Tanyanya berbasa-basi.

Lia menoleh dan tersenyum paksa "Ah, tidak juga. Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja" jawabnya berbohong.

Leon menatapnya dengan mengintimidasi "Kau yang benar?" Tanya Leon lagi dan dijawab anggukan oleh Lia.

Melihat respon itu Leon menghembuskan nafas kasar lalu tanpa seizin dari Lia ia segera menggendong punggung Lia.

Lia tentu saja terkejut dan sedikit kesal karena melakukannya tanpa seizin darinya "Hei, apa yang kau lakukan? Kau gila ya, turunkan aku?!" Omelnya kesal.

"Sst... sudahlah diam saja. Kau sedang terluka tahu aku tidak tega denganmu, sudahlah lebih baik kau diam dan biarkan aku membawamu ke UKS" jelasnya panjang lebar.

Lia masih tak percaya diperlakukn demikian. Sebenarnya satu sisi ia juga senang sih, tapi ia jugs harus menjaga imegenya sebagai orang yang acuh. Lia hanya bisa pasrah dan bersandar di punggung Leon.

Lia juga mengalungkan tangannya di leher Leon supaya ia tak jatuh. Leon hanya tersenyum kecil melihat reaksi teman sekelasnya ini.

☣☣☣

Sementara di tempat lain Al berlari secepat mungkin di koridor sekolah. Ia sangat yakin kalau adiknya berada tak jauh dari sini.

Zombie Attack!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang