Semesta mempertemukan.
Semesta memisahkan.Namun, dalam diam, kau tetap berbaring memeluk sukmamu. Di saat itulah kaumenangis. Menangis tatkala risau hati menyayatmu. Segala yang terjadi, oh sayangku, akankah bisa berakhir menjadi kembang bunga yang indah di bawah pancaran mentari?
Kita bertemu. Kemudian kita berlalu. Laksana melewati lorong itu. Lalu, hilanglah entah ke mana pun itu.
Dan waktu. Oh, sayangku, betapa waktu tengah mengedalikan tiap-tiap darimu. Betapa kau ada karena waktu. Betapa kaudewasa karena waktu. Betapa kau bertemu dan berlalu karena waktu. Dan... Betapa kauhilang karena waktu.
Senja menyisakkan kisah fajar yang menerka di hamparan gelombang panas, menentukan arah perubahan suka menuju duka. Dan senja ialah sebuah sajak yang menemani seseorang yang menantikan sebuah waktu peristirahatan yang tenang.
Hingga pada akhirnya kita menuju tempat persemayaman kita nanti. Akankah kita bisa mengerti arti dari semua ini? Lorong telah bertemu ujung. Mentari telah hilang melewati cakrawala. Dan sungai telah bermuara. Dan kita, kan hilang meninggalkan fana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Prosa
PoésieSebuah dunia yang mampu menjelaskan mengenai asal usulnya sendiri? Bagaimana mungkin?