Dan seperti yang sudah-sudah, kata adalah alat untuk seseorang terlihat seperti yang paling bijak. Tangan bisa begitu mudah menuliskan apa yang akal perintahkan untuk menjawab pertanyaan seputar kehidupan yang jawabannya sudah jelas, tanpa harus ia praktikan.
Semudah itu, lalu kita merasa menjadi orang yang paling baik karena telah menebarkan kebaikan lewat kata. Lalu bangga ketika mereka mengikuti apa yang kita tulis, dan apa yang kita seru.
Tapi sebenarnya, teori tidak akan pernah menjadi manfaat kalau kita tidak mengamalkannya dalam kehidupan. Ketika seseorang bertanya " Bagaimana caranya agar tak malas?" Kita bisa menjawab, " Rasa malas itu biasanya menipu, maka paksakan!"
Sekilas jawaban itu baik, jawaban itu mungkin bisa diterima oleh akal siapapun. Tapi, sudahkah kita juga mengamalkannya? Sudahkah kita benar-benar tahu bahwa jawaban kita itu tepat adanya? Bagaimana jika keliru? Bagaimana jika ternyata kita sendiri susah mengamalkannya?
Bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, December
PoetryTolong sampaikan pada hatimu agar selalu hadir dalam lima waktu. Agar menikmati setiap bincangmu pada-Nya. Agar tak menjadi hitam dan menggelap lalu menghancurkan dirimu perlahan demi perlahan