Prolog

44 2 0
                                    

Aku gak tau kalian percaya ini atau enggak, yang pasti setengah dari cerita ini adalah kisah nyata dari seseorang. :)

"Aku tahu, Tak seharusnya aku mengenangnya kembali, kisah cinta yang tak tersentuh"

"ALI TUNGGUIN AKU DONG!!"
gadis itu berlari mengejar seorang lelaki yang melangkah dengan lebar berusaha menghindari gadis itu. Panggilan 'Ali'  hanya berlaku untuk teman-teman masa kecilnya, sedangkan di sekolah Ali biasa di kenal dengan Andra atau Aliandra.
"Aliandra, kamu denger gak sih? Kata mamah kamu nanti pulang sekolah gak boleh keluyuran, harus langsung pulang biar bisa belajar matematika sama aku, pokonya_" belum selesai berbicara, gadis itu mengatupkan mulutnya saat sosok di hadapan nya sudah berbalik menatap dirinya dengan kesal tapi tetap keren menurut Lala.

Andra menghela napas panjang "bawel banget sih, ini di depan perpus La berisik" Andra masih menatap kesal Lala yang hanya bisa cengengesan di depan nya karena baru sadar kalau mereka berada di depan perpus.
"Udah sono balik kelas, pulang sekolah bareng, aku nanti tunggu di parkiran" ucap Andra lalu berbalik meninggalkan Lala yang tersenyum kesenangan. Lelaki iru memang tidak pernah bisa berbicara kasal seperti menggunakan elo-gue dengan Lala, entah mungkin karena sudah terbiasa dengan bahasa aku-kamu yang selalu Lala pakai sejak mereka masih kecil, Lala memang orang yang lemah lembut dan Andra berusaha untuk mengimbangi tata bahasa Lala, meskipun saat bersama teman-teman nya tak jarang Andra bisa berkata kasar bahkan bahasa kebun binatang pun bisa keluar.

##

"Mau kemana boss, buru-buru amat, masih terang masa lo mau langsung balik, gk ikut kita-kita ke kafe dulu?" tanya langit salah satu sahabat Andra, mereka sudah saling mengenal sejak SMP.

"Kagak, rip kuping gue kalo hari ini gak langsung balik" jawab Andra yang masih menutup resleting tas nya.
"Oh gue tau, Lala nyuruh loe balik yakan? Adududuh ternyata seorang Aliandra cuma nurut sama seoramg Lala, gue ciriga nih jangan-jangan loe berdua kena frendzone" kali ini yang berbicara bukan langit, melainkan Agra, sahabatnya juga. Ucapan Agra barusan lamgsung mendapat kekehan dari Langit, Gavin dan Dipta, tapi tidak dengan Andra yang langsung menjitak kepala sahabatnya itu kesal.

"Parah loe, gak mungkin lah onta, Lala sama gue tuh udah kenal sejak jaman ingusan sama cacaran sama kaya loe loe pada" Sinis Andra pada ketiga sahabat dekatnya itu.
"Hati-hati bae loe, kalo beneran frendzone. Lala manis kok pinter lagi lemah lembut pula, kalo loe gk mau kasih gue aja, gue ikhlas" Ujar Langit pada Andra.
"Gak rela gue ngasih Lala ke loe, otak loe level teri soalnya, gk pantes buat Lala gue yang pinternya sesekolah, mending gue coblangin dia sma si Syarif noh biar kata muka dia ke sapri tp dia pinter" Jawab Andra yang langsung mendapat respon tawa dari Dipta dan Gavin, sedangkan yg di tertawakan hanya memasang wajah kesal nya.

"Udah lah sono balik loe" usir Langit kesal pada Andra. Sedamglam Andra hanya klterkekeh geuli sambil berlalu pergi. "Gue duluan" teriaknya.

**

"Katanya mau belajar kok malah main hape!!!" teriak Lala sembari memukul kepala Aliandra dengan buku pelajaran matematikanya.
Sedangkan yang di pukul hanya mengaduh kesakitan sembari menatap kesal Lala yang masih memegang buku itu dan menatap Andra horror.

"Sakit La.. Ini juga lagi belajar" balas Andra dengan nada kesal lalu kembali memainkan hp nya, apa yang sedang cowok itu lalukan? Dia sedang berbalas chat dengan pacar-pacar nya yang mungkin jika di hitung hampir bisa di jadi kan personil kosidah.

"Belajar belajar, belajar apa pacaran!!!! Udah sih simpen dulu hape nya nanti lagi chatan sama pacar-pacar kamu itu" sengak Lala kesal. Sebenarnya bukan hanyak karena Andra yang terus memainkan Hp saja Lala jafi karah, tapi juga karna dia cermburu, iya Lala cemburu, saat hati nya uring-uringan mengharapkan cintak seoramg Aliandra, tapi cowok itu malah asik berpacaran di hadapan nya, dan parah nya lagi bukan nya berkurang, daftar pacar Andra malah semakin bertambah. Tahukan cowok itu jika dirinya sudah menyukainya sejak kecil.

"Kagak Laaa... Ini lagi chatan sama Vani" jawab Andra santai.
Vani, ya tentu saja Lala kenal dia, Vani adalah salah sepupunya yang berbeda sekolah dengan nya, dia juga dekat dengan Andra seperti Lala. Tapi ada yang mengusik hati rara ketika Andra menyebut nama Vani, karena Lala tahu seorang Vania adalah cinta pertama nya seorang Aliandra.

"La? Helooo La ko lo malah ngelamun sih" tanya Andra sambil mengibas-ngibaskan tangan nya di hapadan muka Lala.

"Eh, hehe sorry" Balas Lala berusaha menetralkan perasaan nya.
"La ada yang mau gue ungkapin" kata Andra menatap lekat mata  Lala. Cewek itu gugup di tatap  itu.

"Gue.."
"Kamu?"
"Gue jadian sama Vani"

Krettt........
Lala tersentak tak sengaja mendorong meja di depan nya. Hatinya kembali hancur untuk kesekian kalinya, tapi ini yang terparah. Kata-kata itu seakan memberitahu Lala ntuk berhenti berharap pada perasaan nya. Karena Lala tau, sangat tahu dengan siapa pun cowok itu bersama, hati seorang Aliandra tetap milik Vania seorang, sejak dulu. Dan kini ia menyerah, menyerah mendapatkan hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang