Kopi

6 0 0
                                    

selamat malam tuan, eh pagi maksudku.
Pagi ini tak ada secangkir kopi.
Aku bukan Nona yang ada disampingmu.
Aku hanya kelinci buruk rupa yang singgah di istana mu
Aku tak pandai menyeduh kopi
Aku tak tau bagaimana caramu menikmati kopi.
duduk, dan seduhkan agar aku tau rasanya.

Aku hanya kelinci buruk rupa.
yang kutau hanya meramu kata.
bukan, bukan sok manis, atau sok puitis.

Tuan, kau bilang akan kembali pada akhir januari.
nyatanya kau berlari
faktanya kau pergi
tenang, aku tak mencari
jika ingin sendiri,
Aku masih menanti
Sampai bulan februari.

Seperti kopi yang kau telan pait pait itu.
Seperti itu pula aku harus menelan paitnya omong kosongmu.

Kemarin aku bertamu, duduk dikursi kayu ibumu..
Aku disuguhkan kopi.
Lagi lagi kopi
Lagi lagi kopi
Bukan, bukan benci.
hanya saja, aku tak tau caranya menikmati.

pertengahan februari
Aku akan bertamu lagi.
Ajari aku menikmati kopi.

Ahh, masalah nona disampingmu itu.
Aku tau, aku sadar.
sekali lagi ku perjelas
"Aku kelinci siburuk rupa yang tidak pandai menyeduh secangkir kopi"
Dan dia "seorang Nona, partermu menikmati kopi"
Kurasa sudah cukup.

FEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang