2

13 5 1
                                    

Siang ini deva menjemput adara dirumahnya karena mereka sudah janjian,dan kebetulan rumah mereka searah dan hanya beda komplek.

Tok tok tok.

"permisi" ucap deva.

Ceklek, pintu terbuka.

"Cari siapa ya? "tanya Ardhana yang terlihat tidak mengenali laki laki ini.

" em saya temen dara om" jawab deva.

"Temen sekolah? "tanya ardhana.

" iya om, satu kelas juga"

"yasudah masuk, saya panggilkan adara dulu"

Ardhana pun masuk ke dalam rumah, diiringi oleh deva.

Terlihat adara melangkahkan kaki menuruni satu persatu anak tangga.
"eh deva, dara kira deva gak bakalan datang, ayo berangkat" ucap adara.

"adara mau kemana? "tanya ardhan

" Mau jalan pah, gapapa kan? " ucap adara.

" Jangan lama lama ya, hati hati, deva om minta tolong jagain adara. Jangan buat dia capek" ucap ardhan

"iya om" ucap deva.

Adara pun melangkahkan kaki ke keluar rumah, diikuti oleh deva.

"kita mau kemana? "tanya Deva.

" udah ikut aja, deva bawa motor? "

" iya "

Deva pun menaiki motornya lalu adara juga menaiki motor deva. Deva mulai menjalankan motornya dengan santai.

Matahari yang terasa terik sekali, berubah menjadi udara sejuk yang menyapa adara. Ternyata deva tak semenyeramkan yang ia kira. 

*****

Adara terus berjalan menyusuri rel kereta, sedangkan deva hanya mengikuti adara.

"masih jauh ya? "tanya deva.

Mungkin deva mulai lelah, hampir 1 jam mereka berjalan.

" Ka daraaa?? "

" ka adaraaaa"

"kaakaaaaa"

Segerombolan anak kecil berlari, menghampiri, lalu memeluk adara secara bersamaan. Pakaian yang terlihat seperti bukan pakaian itu membuat mereka terlihat kumal. Adara membalas pelukan mereka, seakan senang jika baju yang ia pakai sekarang akan ikut kotor.

"Ka adara, hari ini kita mau gambar apa? "tanya seorang anak perempuan dengan topi yang sepertinya sudah ditambal berkali kali.

" kemarin kita gambar apa? " tanya adara.

" gambar tinkerbell" seru anak yang lain.

"berarti hari ini kita gambar.... "

" Peterpan!! "seru mereka berbarengan

" eits tunggu dulu, hari ini ka adara bawa temen loh" adara segera menyiku deva seakan memberi kode untuk menyuruhnya memperkenalkan diri.

"ha? Oh. Hei adik adik, nama aku Deva, salam kenal.. " sapa deva dengan hangat.

Ada sembilan anak, 4 diantaranya laki laki. Deva  belum bisa mengerti sepenuhnya mengapa dara mengajaknya kesini. Kehidupan di pinggir rel kereta. Deva hanya tak sanggup membayangkan  bagaimana anak anak itu  bisa tersenyum didalam dimensi yang mungkin tak pernah mereka inginkan.

"kak deva, ayo "ajak seorang anak laki laki perlahan.

Ia menuntun deva mengikuti jejak yang lainnya yang sudah jalan lebih dulu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang