28.Kembali...

4.7K 180 1
                                    

*Kamu pergi tanpa pamit lalu membuat luka dan kemudian kembali meminta maaf semudah membalikan telapak tangan. Miris.')*

-Aletha.

****

Sesuai perkataan alfaro kemarin kini aletha dan alfaro tengah bersiap siap untuk pergi ke suatu tempat.

"Al udah siap belom?"tanya alfaro di luar kamar aletha.

"Bentar bang."ucap aletha.

"Abang tunggu di mobil."ucap alfaro.

Aletha memakai sepatu nya lalu mengambil tas selendang nya.

"Abang udah di mobil bun?"tanya aletha saat sudah di bawah.

"Udah."ucap bunda.

"Ya udah al pergi dulu assalamualaikum."ucap aletha sambil mencium punggung tangan dan pipi bundanya.

"Hati hati yaa sayang semoga pergi sama abang bikin hati kamu jadi baik."ucap bunda sambil tersenyum getir melihat putri kesayangan nya yang sedang patah hati.

Aletha hanya tersenyum pada bundanya bukan senyum tulus yang selalu ia berikan pada siapapun melainkan fake smile.

Aletha keluar dari rumahnya dan langsung masuk ke dalam mobil abang nya.

"Udah siap."ucap alfaro.

Aletha mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan sedih mulu elah masa mau pergi sedih."ucap alfaro.

"Dah yah senyum dong."ucap alfaro sambil mengacak pelan rambut aletha.

Aletha tersenyum walaupun hanya senyum yang menutupi kesedihan.

Inilah yang aletha suka dari abang nya di saat ia sedih abang nya yang selalu ada dan siap mendengarkan keluh kesah adik nya itu.

Mobil deva melaju menuju tempat yang pasti membuat hati adiknya tenang.

"Bang mau kemana sih?"tanya aletha.

"Udah nanti juga tau."ucap alfaro.

Aletha memandang ke arah jalanan di sisi nya, helaan napas terdengar begitu jelas oleh telinga alfaro.

"Kenapa?"tanya alfaro lembut.

Aletha hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Mobil alfaro memasuki kawasan yang bisa di bilang sepi namun asri karna di pinggir pinggir nya terdapat berbagai macam tanaman.

"Ini dimana bang?"tanya aletha.

Alfaro tidak menjawab melainkan langsung memarkirkan mobil nya di sebuah gedung yang sepi.

"Yuk turun."ucap alfaro.

Aletha turun dari mobil alfaro dengan keadaan masih memikirkan tempat apa yang ia kunjungi bersama abangnya.

"Ga usah bengong ayo masuk."ucap alfaro sambil menggandeng tangan adiknya dengan lembut.

Aletha dan alfaro memasuki gedung tua tersebut sepi, tidak ada siapa siapa disini. Aletha mengeratkan genggaman nya pada lengan alfaro karna ia takut bukan kepalang.

"Bang gue takut."ucap aletha.

"Ssttt udah gapapa nanti juga lo suka kok."ucap alfaro.

Mereka mulai masuk ke dalam dan menemukan seorang ibu ibu sedang duduk membelakangi mereka.

ALETHA[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang