BOLOS BERDUA

0 0 0
                                    








Daniel bete.

Harusnya dia ikut bolos sama teman-temannya buat menghajar anak sekolah lain yang cari masalah sama salah satu temannya kalau saja helena tidak melihatnya manjat tembok belakang sekokah semuanya gak bakal kayak gini jadinya.

Disini,ditukang es krim pinggir jalan yang tak jauh dari sekolah mereka duduk berdua dengan helena yang asik memakan es krim.

Daniel tambah bete,kenapa dia gak ditawarin es krim gitu.

Daniel cuma bengong menatap jalanan dengan kendaraan yang berlalu lalang,meratapi nasibnya.

Kalau saja helena tidak memfotonya dan teman-temannya saat memanjat tembok lalu mengancam mereka semua untuk diadukan langsung kekepala sekolah tapi dengan liciknya helena memanfaatkan keadaan dengan syarat agar ia ikut bolos berdua dengan daniel saja,teman-temannya daniel pun sepakat sedangkan daniel sepakat gak sepakat ya harus sepakat,lalu semuanya beres.

Beres sih beres tapi disini daniel yang sengsara...mamah tolong daniel!

"daniel oppa~"

"hmm?"

"belepotan akunya"

Helena mengerucutkan bibirnya agar terlihat imut,ia mengatakannya kalau seperti itu ia sedang 'aegyo'namanya,daniel malah berkata 'jijik'

"bodo"

"ish! Harusnya elapin pake tangan sambil tatap-tatapan gituuuu"

"tangan gw abis cebok belom dicuci,mau?"

"iihhhh! Tangan kananlah"

"gw kalo cebok pake dua tangan"

"yaudahlah.oppa mau es krim?"

"bekas lu gitu,ogah"

"padahal aku mau traktir tau"

"yaudah,rasa coklat"

"cie mau~"

"bodo"

Setelah selesai makan es krim mereka berdua berjalan memyusuri trotoar yang entah menuju kemana,keduanya belum memastikan.

"oppa,kalo kaya gini aku merasa kita pasangan serasi banget loh,kayak didrama-drama gitu..."

"lu doang yang ngerasa,gw enggak!"

"oppa,aku boleh nanya?"

"tumben minta izin biasanya juga nanya aja"

"aku anggap jawabannya boleh,aku mau nanya apa oppa pernah jatuh cinta?"

"gak"

"masa iya?"

"..."

"oppa,aku itu lagi nyelamatin oppa.coba bayangin misalnya tadi aku gak liat oppa manjat tembok udah pasti oppa sekarang lagi berantem terus balik kesekolah mukanya udah bonyok sana sini,kan aku yang repot ngobatin diuks"

"bodo"

"oppa ngomongnya irit banget,coba deh ngomong yang banyak kayak cerita apa gitu,aku dengerin deh sampe 24 jam khusus oppa"

"ogah"

"oppa,aku ini lagi pdkt sama oppa sampe oppa suka sama aku.terus oppa tembak aku deh.misalkan oppa udah suka terus mau nembak aku,aku mau ditembak ditengah-tengah lapangan sekolah sore hari pulang sekolah lagi hujan terus pas oppa selesai nembak kita ciuman deh,romantis bangetkan!hehehe"

"pdkt apaan kalo udah terang-terangan bilang cinta mulu,gw berdoa kalo pas sore pulang sekolah gak pernah hujan!"

"kalo gak ujan-ujan gapapa juga asalkan oppa nembak aku hehehe"

"...."

"oppa berhenti dulu,kita udah jauh ini,sebenernya kita mau kemana?"

"hah!? Gw kan cuma ngikutin lu,gw kira lu ada tujuan!"

"hehehe aku juga gak tau,aku kira oppa punya tujuan"

"mending balik kesekolah aja deh!"

"eh! Aku masih mau bolos,aku tau kita mau pergi kemana"

Yatuhan tolong daniel...daniel alergi deket-deket cewe yang modelan kayak gini

Helena memutuskan untuk naik bus karna tujuannya lumayan jauh,selama dibus helena terus-terusan bercerita dengan semangat tentang bagaimana hari-hari mereka ketika sudah menjadi sepasang kekasih,daniel hanya mendengarkan lewat kuping kanan lalu keluar dikuping kiri.

"hotel!?"

Daniel terkejut ketika helena dengan santainya memasuki hotel yang terbilang mahal dikota ini,hanya orang-orang berduit saja yang bisa masuk sini.

"lu ngapain ngajak gw kehotel!? Gw gak nafsu dada rata kayak lu"

"oppa! Bukan kearah sana! Ada suatu tempat yang aku mau kasih tau"

"sembarang orang kan gak boleh masuk,emangnya boleh?"

"boleh kok asal ada aku hehehe ayo!"

Helena menarik tangan daniel yang nurut saja karna sudah terhipnotis oleh hotel ini,daniel terus-terusan menatap kagum hotel ini.

"nah ini dia!"

Daniel menatap kagum tempat yang ditunjukkan helena,sebuah rooftop dengan pemandangan bunga-bunga yang membuat siapa saja tenang hanya dengan memandanginya.

"aset siapa nih?"

Daniel bertanya sambil duduk disofa yang tersedia disana,helena mengikutinya dan duduk disamping daniel.

"ini,tempat favoritku"

"ternyata lu anak orkay ya?"

"...."

Daniel menoleh kesamping melihat helena,tumben banget dia gak nyerocos biasanya kan gitu,daniel menatap helena yang matanya terus memandang bunga-bunga itu tenang.

"oppa?"

Daniel gelagapan ketika helena tiba-tiba menoleh juga,jadinya ia ketahuan sedang memperhatikannya,ia harus bersikap cuek.

"paan?"

Daniel baru sadar,karna jarak wajah mereka dekat ia dapat melihat ada luka bekas jahitan didahi dekat alis helena,tanpa diminta tangan daniel bergerak ingin menyentuh luka lama itu.

"ini kenapa?"

Daniel bertanya membuat helena yang sekarang gelagapan,ia berusaha menutupi lukanya dengan helaian rambut poninya.

"aku jelek ya,karna lukanya"

"lah?__lu mah emang udah jelek kali bukan karna luka itu"

"aku kan harus cantik biar oppa suka"

"kalo cantik gak bikin nyaman buat apa"

"oh,kalo gitu aku jelek aja deh asal oppa nyaman hehehe"

"gak lu juga kali"

"oppa,aku ngantuk mau tidur"

"wey jangan dong! Bentar lagi kan pulang sekolah,gw juga mau balik nih!'

"bentar kok gak lama"

"ee__eh!"

Baru saja daniel ingin melarangnya tidur tapi helena malah menjatuhkan kepalanya dipundak daniel sambil memejamkan kedua matanya.

Kalo diliat-liat nih anak manis juga,tapi ya gitu...gila.

Daniel yang memang lelah jadi ikutan terbawa ngantuk,tanpa disadari ia malah ikut ketiduran.

Semoga aja,cuma mimpi yatuhan.




Call Him Oppa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang