4.Namanya juga manusia

200 8 1
                                    

Aku berlari, keluar dari mobil kekasihku, riko,yang sudah hampir 1 tahun berstatus pacar. Ini bukan kali pertama aku dikhianati seperti ini, bahkan sudah berkali kali seperti ini. Ceritanya sama, selingkuh sejak beberapa bulan yang lalu. Rasanya ingin saja menuntaskan hubungan ini, apalah daya, dia adalah cowok incaranku sedari kelas 6 sd.

Kakiku kupaksakan berlari, menembus kemacetan di Kota yang tak ku jejaki sebelumnya, Jakarta. Tiada sanak saudara, aku pergi membela lelaki itu sendirian. Air mata berurai dari kedua mataku. Baju yang kukenakan terhembus angin kencang malam ini, ditambah gemericik air hujan yang tiap detiknya jatuh bertambah banyak.
Baru kusadari aku berada di jalan yang salah, mengikuti wanita wanita di club malam seperti yang diperintah lelaki brengsek itu.

Ibu apakabar? Bapak? Abang?? Aku sendiri disini, diluar amperan toko yang sudah tutup dan tatapan sinis para pengguna jalan. Mereka yang sudah menganggapku tak punya harga diri karena baju ini. Aku ingin pulang, aku ingin pulang. Sebuah sedan berhenti tepat dihadapanku, lelaki jangkung itu berdiri dengan senyum nakalnya. Telunjuknya seakan menyuruhku memeluk tubuhnya. Wajah itu....aku langsung berhambur kearahnya, melingkarkan tangan padanya. " maafkan aku, tetap jadi kekasihku oke,kenia??" aku langsung mengangguk setuju. Namanya juga manusia kan?

Remember - Pentigraf & PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang