Bab 7 : Supermodel

14.4K 578 5
                                    

"Oh...who are you?"

Aku diam mematung melihatnya. Aku kenal orang ini,dia model ternama yang sudah mencapai tingkat tertinggi.

Bagaimana dia bisa disini?! Elizabeth Domain,aku sering melihat dia di majalah temanku. Kenapa dia bisa disini?

"Eli! Kamu belum pulang?"kata Viola yang datang dari belakang.

"You brought my key car and then you want me go home?"ucapnya dengan nada britsh.

"Oh really?! Sorry,sorry"

"And this girl...who? Sepertinya kau orang Indonesia"ternyata gadis ini masih sadar keberadaanku.

"Aku Grace. Aku cuma menumpang di rumah nya"Elizabeth menatap Vio dengan penuh arti.

Dia hanya terkekeh sambil mengangkat bahunya. Sepertinya kedatanganku belum dia tahu ya?

"Dia tidur di mana?"

"Kamar Gery. Dia bilang mau asrama disana jadi kamarnya kosong. Barang game nya aku pindah ke gudang semua"

"Pasti dia marah besar kalau tahu kamarnya dipakai perempuan"

Gery? Siapa lagi itu. Kenapa dia marah kalau aku tempati kamarnya. Apa dia tipe tempramental?

Aku menggelengkan kepala dengan cepat. Menyingkirkan pemikiran buruk yang aneh.

Tiba-tiba Elizabeth menangkap wajahku dan mendekatkan pada wajahnya. Aku bisa melihat jelas manik matanya yang cokelat terang itu.

Aku tidak tahu apa maksudnya,dia tersenyum miring lalu semakin mendekat. Aku hanya diam karena aku tidak bisa bergerak.

*tap*

"Eli sudah! Jangan ganggu orang saja"tahan Viola lalu menarikku sedikit jauh darinya.

"Why? I'm just playing"katanya terkekeh.

"Why you not go to club and play with them?"balas Viola lalu mengedipkan satu matanya.

"Good idea"dia mengambil kunci mobilnya."Bye cute girl"

Cute girl...?!

Aku bisa melihat dia semakin menjauh dan keluar dari rumah. Bahkan aku bisa dengar decitan mobil dia yang keluar dari garasi.

"Dia memang seperti itu jangan di pikirkan"kata Viola yang seakan membaca pikiranku.

"Jujur agak shock. Di London aku tidak pernah mendapat perlakukan macam itu"

Suara dering hp Viola tiba-tiba berbunyi. Pikiranku yang berantakan itu seketika kembali lagi. Apalagi melihat ekspresi Viola yang cemas.

"Kenapa?"

"Tukang koki ku orang tua nya sakit jadi dia izin setegah hari. Sepertinya kita makan di luar"

"Mau makan dimana?"

"Ke tempat bar temanku bagaimana?"

The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang