Denial....
Aku tidak bisa melupakan pria itu. Umurnya setahun lebih tua dari kami sekelas. Maka dari itu wali kelas menunjuknya sebagai ketua kelas.
Jujur saja dia lah cowok pertama yang aku suka. Aku selalu memperhatikanya dalam diam. Aku paling suka saat dia tersenyum ke arahku.
Tapi saat ingin aku mendekatinya,ada jarak di antara dia. Ya...Viola adalah jarak itu.
Viola selalu menempel pada Denial. Karena dia sekretarisnya. Sudah pasti dia akan selalu dekat padanya. Setidaknya beri aku waktu untuk berdua saja pada Denial.
Itu hal paling yang aku tidak suka dari Viola. Salah satu alasan utama aku membully nya.
Kemarin aku menemukan surat kecil dari Denial. Aku tidak tahu seperti apa dia sekarang. Yang pasti hari ini dia akan datang ke club lagi.
Mungkin ini waktu yang pasti untuk bertemu lagi dengan Denial setelah pulang dari London. Apalagi Viola sudah menunjukan tanda-tanda mulai sembuh.
"Oh Viola. Aku akan pulang telat nanti"sapaku pada Viola.
"Kenapa? Lembur lagi?"
"Yeah. Any some guest from Italy"
Viola hanya melihatku sebentar lalu kembali membaca buku nya. Sepertinya aku mendapat firasat buruk.
"Grace wait"katanya menahan pegelangan tanganku.
"What?"
"Kamu tahu Denial sekarang dimana?"
Aku melebarkan mataku seketika. Bagaimana dia tahu Denial di kota ini?
"Nope. Seharusnya aku yang tanya begitu ke kamu"
"Aneh"aku menatapnya heran,"aku dengar dari patnerku di kantor kemarin melihat Denial".
"Apa dulu Denial pernah ke kantormu?"
"Pernah 3 kali. Dia ke aku untuk mengirim berkas dari perusahaan lain. Lalu aku tidak pernah bertemu dia lagi"
"So...?"
"Untuk apa dia datang ke tempatku? Aneh kalau dia tiba-tiba datang ke sana"
Apa jangan-jangan Denial tahu kalau aku sekarang tinggal bersama Viola. Lalu berpikir kalau aku juga kerja di tempat Viola. Bisa jadi itu.
Jadi kemungkinan saat pagi dia mencariku di kantor Viola lalu malam mencariku di club. Apa perlu aku datang ke kantor Viola lagi?
Tidak! Jika ke kantor Viola maka dia juga akan mengangguku seperti biasanya. Aku harus menemukannya di club.
"Maybe dia mencari sesuatu"
"Masa dia mencari seseorang. Apalagi yang dia cari" bodoh! Aku lupa kalau Viola juga kepintarannya sama denganku.
"Aku tidak begitu dekat dengan Denial. Maaf aku gak tahu"kataku pura-pura senyum lalu ke kamar.
••••
"Hei Kathrine! Pernah lihat cowok ini"tanyaku pada senior ke foto Denial.
"Tadi dia ke kolam renang. Itu kenalan mu?"
"Iya. Aku kesana dulu"
"Eh...eh kerja mu sudah selesai"
"All clear"kataku memberi jempol.
Aku lalu menuju ke area kolam renang. Ku lihat ada seorang pria dengan tubuh atletis dan rambutnya yang berantakan tidak berubah sama sekali.
"De-Denial!"
Dia menoleh ke arahku lalu tersenyum.
Akhirnya ku bertemu dengannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss
RomanceAku seorang mahasiswa yang kehilangan tempat bernaung. Di saat di tersesat itu,aku bertemu teman lamaku. Dia seorang boss besar dan mau menumpangkan rumahnya untukku. Aku tidak dekat padanya saat dulu masih sekolah. Bahkan aku membully nya. Aku tida...