2

1.3K 50 1
                                    

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi
Sisil langsung pergi meninggalkan kelas dan berjalan menuju atap gedung sekolahnya

Gedung sekolahnya ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama adalah kelas untuk siswa kelas 12 dan ruang penting seperti ruang guru , ruang kepala sekolah dan lain lain

Lantai kedua yaitu kelas 10 dan lanta paling atas adalah kelas 11
Tak semuanya kelas berada 1 gedung ada pula yang letaknya dekat taman sekolah dan ada pula yang dekat lapang basket.

Saat berjalan menuju tangga tiba tiba

Bruuk
.
.

"Sial" umpatnya , sisil terjatuh dengan bokong yg terjun terlebih dahulu

"Lo punya mata gk sih" ucapan seseorang yang menabraknya tadi.

Gue hanya diam tak menggubrisnya. Sisil langsung berdiri dan mengambil buku yang ia bawa.

"Lo denger kagak sh?.. " ucapan itu mulai terdengar nyaring di kuping sisil

Sisil menatap makhluk itu dan mengumpat dalam hati

Gue heran padahal elo yg nabrak gue tapi lo yg marah marah kagak minta maaf lagi

Ternyata orang yang nabrak dia itu cowok yg acha bicarakan tadi pagi.  Lalu sisil melihat tag nama di baju seragamnya Artha putra wijaya

Ketos macam apa baju seragam di keluarkan tidak pake dasi.  Apa ini yg patut di contoh.
Sisil lalu pergi meninggalkan cowo itu

"Eh elo?" Teriak artha

Sisil pun memberhentikan langkahnya lalu menengok kebelakang.

Artha menghampiri sisil yang masih memandanginya

"Lo gk minta mf ke gue?" Ucap artha

"Salah gue apa?" Ucap sisil dengan nada heran.

"Lo kan tadi nàbrak gue.. harusnya lo minta maaf gk pernah diajarin sama nyokap lo ya" artha makin kesal.

"Sorry" sisil mengalah karna ia tak mau berlama lama denganya
Kemudian sisil pergi meninggalkanya

"Gila baru kali ini gue liat cewe dingin bgt ky gt... perasaan cewe di sekolah ini tergila gila sama gue tapi ini malah cuekin gue" artha mulai kesal ia pun pergi ke kelasnya ya XI ips 1.

Sisil kesal waktunya banyak terbuang hanya untuk bertabrakan dengan cowo itu .
Seaampainya di atap gedung.. sisil duduk di kursi yg menghadap ke depan sekolahnya itu.

Entah kenapa tempat ini begitu nyaman bagi sisil karna disini sisil dapat menenangkan pikiranya dari masalah masalah yang ia hadapi selama ini.

Ia teringat satu masalah kematian ibunya.. Cairan bening berhasil terjun dari mata cantik sisil. Entah kenapa dia masing mengingat masalah itu yang benar benar gk bisa dilupain
Sisil sangat menyayangi ibunya. Ia selalu menemani ibunya selama sakit sampai akhir hayatnya.

"Mah... sisil kangen" air mata nya tak dapat terbendung lagi. Ia sangat merindukan ibunya yg meninggalkanya 3 tahun yang lalu.

Kring kring

Bel masuk berbunyi
Sisilpun langsung begegas meninggalkan tempat itu dan kembali ke kelasnya.

Artha pov

Dia begitu kesal hari ini baru pertama kali ia bertemu dengan cewe sedingin itu.

"Lo kenapa tha?" Ucap sandi teman artha
Sandi adalah teman sekaligus sahabat artha sejak ia duduk di bangku smp.

"Gue lagi kesel san" ucap artha

"Wahh kenapa.. elo di kejar kejar sama mbak waty atau mbak marni" ledek sandi yang membuat teman yang lain pun ikut tertawa.

Sebuah tangan mendorong jidat sandi seenaknya
"Lo itu ya kalo ngomong di tata dulu... gue kesel baru kali ini gue nabrak cewe ehh malah di cuekin.. dingin bgt lagi itu anak"

"Serius lo baru kali ini seorang artha di cuekin cewe" sandi heran

Ia artha adalah ketua osis sekaligus kapten tim basket di sekolahnya. Ia memiliki paras yang tampan tak heran bayak cewe  yang mengejar ngejarnya.
Tapi baru kali ini setelah bertemu sisil dia merasa dijatuhkan

"Oh iya cewek itu cantik gk?" Tanya sandi pada artha.

"Cantik sih bulu matanya lentik hidung yg tak begitu mancung  bibir mungil yg tipis dan ada tahi lalat di bawah matanya" ucap artha

"Bentar deh kayanya gue tau ciri ciri itu cewe emmm..." sandi mulaimengingat siapa cewe itu.

"Lo kenal?" Ucap artha dengan nada penasaran.

"Oh gue inget dia itu yang menangin olimpiade matematika sama geografi itu loh yang kemarin maju pas upacara ... beruntung lo tha..." ucap sandi sambil menepuk pundak artha.

"Gue gk memperhatiin san." Ucap artha

"Elu sih.. siapa ya namanya.. emm sil... ih oh ya pricilla putri salsabila. Dia emng cuek dan dingin tha.. dia juga jarang ngomong sama siswa lain kecuali sahabat dia" jelas sandi

"Dia kelas apa" tanya artha penasaran.

"11 ipa 1" ucap sandi

"Gue harus nyamperin dia" artha langsung bangun dari kursinya dan hendak berjalan namun..

"Udah bel tha nanti ajh pulang sekolah" usul sandi

Kring kring
Bel pulang sekolah pun berbunyi
Semua siswa langsung meninggalkan kelasnya dan bertaburan di lapangan parkir

Sisil pov
Sisil langsung mengemaskan barang barangnya kedalam tas lalu pergi meninggalkan kelas
Saat di gerbanng

"Sil mau bareng gk" ucap acha di sampingnya

"Gk cha gue jalan ajh " jawab sisil tanpa melihat acha.

"Ok gue duluan ya" acha melambaikan tangan pada sisil.
Dia hanya tersenyum.

Sisil memasang earphone nya ke telinga dan berjalan pulang saat di jalan..

Tinn tinn

Suara klakson motor terdengar di sanpingnya. Sisil hanya diam.

"Eh elo" panggil artha pada sisil.

Sisil tak menghiraukan dan terus berjalan.

"Lo budeg ya." Kesalnya menjadi jadi.
Artha pun memberhentikan motornya tepat depan sisil

"Lo lagi" ujar sisil.
  Artha tersenyum kemudian turun dari motornya .

"Lo jalan kaki?" Tanya artha.

"Iya" timpal sisil

"Mau bareng gk sama gue .. sebagai permintaan maaf gue tadi"

"Gk" jawab sisil kemudian berjalan melewati artha.

"Njir baru kali ini ada cewe nolak di bonceng sama gue.."

Artha pun mengejar cewe itu.
"Eh lo ko nolak gue sh.. udah untung gue minta maaf dan nganterin lo balik" ucap arta dengan nada kesal

"Gue udh maafin" ucap sisil dan lalu pergi meninggalkanya dengan cepat.

"Liat aja gue yakin lo pasti jatuh kepelukan gue" gumam artha dan kemudian menghidupkan motornya  dan pergi pulng.

Hari ini lo boleh dingin ke gue tapi liat besok gue akan membuat lo menjadi hangat


Makasih para pembaca .. jangan lupa komen dan klik bintang nyaa yaa

Salam
Iamfria_8812

My Ice Grils Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang